Agama Yahudi (Indonesian Wikipedia)

Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Agama Yahudi" in Indonesian language version.

refsWebsite
Global rank Indonesian rank
1st place
1st place
3rd place
6th place
5th place
7th place
26th place
53rd place
70th place
87th place
low place
2,139th place
40th place
36th place
1,008th place
720th place
low place
low place
462nd place
615th place
7,540th place
5,025th place
2nd place
4th place
6,941st place
1,624th place
low place
6,528th place
2,486th place
2,174th place
2,268th place
9,741st place
9,643rd place
4,447th place
7,705th place
5,995th place
497th place
948th place
8th place
18th place
198th place
417th place
3,575th place
7,414th place
low place
4,687th place
155th place
162nd place
low place
low place
6,372nd place
1,280th place
1,523rd place
2,247th place
7th place
35th place
2,707th place
1,517th place
low place
low place
1,668th place
1,089th place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
544th place
943rd place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
5,016th place
low place
low place
9,276th place
6,630th place
1,019th place
646th place
14th place
30th place
4,970th place
low place
low place
9,241st place
low place
5,984th place
6th place
2nd place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place

aish.com

  • Fried, Yerachmiel (August 18, 2011). "What is Torah?". Aish. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-11. Diakses tanggal 11 March 2022. 
  • ;Yahudi Ortodoks
    Simmons, Shraga. "Mengapa umat Yahudi tidak percaya kepada Yesus". Aish HaTorah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-27. Diakses tanggal 28 Juli 2010. Umat Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Al Masih karena:
    #Yesus tidak menggenapi nubuat-nubuat tentang Al Masih. #Yesus tidak menampakkan sifat-sifat khas Al Masih. #Ayat-ayat Alkitab yang "mengacu" kepada Yesus adalah hasil terjemahan yang keliru. #Keyakinan Yahudi didasarkan atas pewahyuan kepada bangsa Yahudi.
     
    Yahudi Konservatif
    Waxman, Jonathan (2006). "Orang Yahudi Masehi Bukanlah Orang Yahudi". Serikat Sinagoga Yahudi Konservatif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juni 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Kristen Ibrani, Kristen Yahudi, Yahudi bagi Yesus, Yahudi Masehi, Yahudi Paripurna. Nama boleh saja berubah dari masa ke masa, tetapi semua nama tersebut mencerminkan fenomena yang sama, yakni tampilnya orang yang mengaku menjembatani keterpisahan teologi antara agama Kristen dan agama Yahudi, tetapi sesungguhnya berdiri teguh di sisi Kristen.... kita harus menegaskan, sebagaimana yang dilakukan oleh Mahkamah Agung Israel dalam perkara masuk Kristennya Frater Daniel yang menghebohkan itu, bahwa yang bersangkutan sudah melangkah keluar dari batas-batas komunitas Yahudi. 
    Yahudi Pembaharuan
    "Missionary Impossible". Hebrew Union College. 9 Agustus 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Missionary Impossible (Kebal Misionaris), sebuah video imajinatif dan pedoman kurikulum bagi para pengajar, para pendidik, dan para rabi untuk mengajari kaum muda Yahudi tentang cara mengenali dan menghadapi "Yahudi bagi Yesus," "Yahudi Masehi," dan berbagai lembaga dakwah Kristen lainnya, hasil karya enam mahasiswa kajian rabani di Hebrew Union College-Jewish Institute of Religion di Cincinnati. Keenam mahasiswa tersebut menciptakan video ini sebagai sarana untuk mengajarkan tentang mengapa kaum muda Yahudi dari keluarga kawin campur yang duduk di perguruan tinggi dan sekolah menengah merupakan target utama para misionaris Kristen. 
    Yahudi Rekonstruksionistis/Yahudi Pemulihan
    "FAQ's About Jewish Renewal". Aleph.org. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2014. Diakses tanggal 20 Desember 2007. Seperti apa pendirian ALEPH sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai Yahudi Masehi? ALEPH berpegang pada kebijakan menghormati tradisi-tradisi spiritual lain, tetapi menentang praktik-praktik yang mengecoh orang, dan tidak bersedia bekerja sama dengan denominasi-denominasi yang giat mengincar umat Yahudi untuk dijadikan anggota baru. Sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai "Yahudi Masehi", kami berpendirian bahwa mazhab ini sesungguhnya adalah mazhab agama Kristen, dan para penganjurnya akan lebih jujur jika menyebutnya demikian. 

aishdas.org

aleph.org

  • ;Yahudi Ortodoks
    Simmons, Shraga. "Mengapa umat Yahudi tidak percaya kepada Yesus". Aish HaTorah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-27. Diakses tanggal 28 Juli 2010. Umat Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Al Masih karena:
    #Yesus tidak menggenapi nubuat-nubuat tentang Al Masih. #Yesus tidak menampakkan sifat-sifat khas Al Masih. #Ayat-ayat Alkitab yang "mengacu" kepada Yesus adalah hasil terjemahan yang keliru. #Keyakinan Yahudi didasarkan atas pewahyuan kepada bangsa Yahudi.
     
    Yahudi Konservatif
    Waxman, Jonathan (2006). "Orang Yahudi Masehi Bukanlah Orang Yahudi". Serikat Sinagoga Yahudi Konservatif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juni 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Kristen Ibrani, Kristen Yahudi, Yahudi bagi Yesus, Yahudi Masehi, Yahudi Paripurna. Nama boleh saja berubah dari masa ke masa, tetapi semua nama tersebut mencerminkan fenomena yang sama, yakni tampilnya orang yang mengaku menjembatani keterpisahan teologi antara agama Kristen dan agama Yahudi, tetapi sesungguhnya berdiri teguh di sisi Kristen.... kita harus menegaskan, sebagaimana yang dilakukan oleh Mahkamah Agung Israel dalam perkara masuk Kristennya Frater Daniel yang menghebohkan itu, bahwa yang bersangkutan sudah melangkah keluar dari batas-batas komunitas Yahudi. 
    Yahudi Pembaharuan
    "Missionary Impossible". Hebrew Union College. 9 Agustus 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Missionary Impossible (Kebal Misionaris), sebuah video imajinatif dan pedoman kurikulum bagi para pengajar, para pendidik, dan para rabi untuk mengajari kaum muda Yahudi tentang cara mengenali dan menghadapi "Yahudi bagi Yesus," "Yahudi Masehi," dan berbagai lembaga dakwah Kristen lainnya, hasil karya enam mahasiswa kajian rabani di Hebrew Union College-Jewish Institute of Religion di Cincinnati. Keenam mahasiswa tersebut menciptakan video ini sebagai sarana untuk mengajarkan tentang mengapa kaum muda Yahudi dari keluarga kawin campur yang duduk di perguruan tinggi dan sekolah menengah merupakan target utama para misionaris Kristen. 
    Yahudi Rekonstruksionistis/Yahudi Pemulihan
    "FAQ's About Jewish Renewal". Aleph.org. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2014. Diakses tanggal 20 Desember 2007. Seperti apa pendirian ALEPH sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai Yahudi Masehi? ALEPH berpegang pada kebijakan menghormati tradisi-tradisi spiritual lain, tetapi menentang praktik-praktik yang mengecoh orang, dan tidak bersedia bekerja sama dengan denominasi-denominasi yang giat mengincar umat Yahudi untuk dijadikan anggota baru. Sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai "Yahudi Masehi", kami berpendirian bahwa mazhab ini sesungguhnya adalah mazhab agama Kristen, dan para penganjurnya akan lebih jujur jika menyebutnya demikian. 

archive.org

  • Ariel, Yaakov S. (2000). "Bab 20: The Rise of Messianic Judaism". Evangelizing the chosen people: missions to the Jews in America, 1880–2000. Chapel Hill: University of North Carolina Press. hlm. 223. ISBN 978-0-8078-4880-7. OCLC 43708450. Diakses tanggal 10 Agustus 2010. Mazhab Yahudi Masehi, kendati mengusung gagasan tentang suatu mazhab mandiri yang beranggotakan pemeluk baru dari kalangan Yahudi, tetaplah merupakan buah dari gerakan misi, dan ikatan ini tidak pernah putus. Kemuncuan Yahudi Masehi dalam banyak hal merupakan hasil logis dari ideologi dan retorika gerakan misi untuk menginjili orang Yahudi maupun dukungan awal yang diberikannya kepada berbagai bentuk ekspresi Kristen Ibrani. Gerakan misi telah menggembar-gemborkan pesan bahwa orang Yahudi yang sudah memeluk agama Kristen tidaklah mengkhianati warisan leluhur dan bahkan iman mereka tetapi sesungguhnya justru menggenapi keyahudian mereka dengan memeluk agama Kristen. Lembaga-lembaga misi juga menganjurkan gagasan dispensasionalis bahwasanya Gereja sama dengan kumpulan orang beriman Kristen sejati, dan bahwasanya umat Kristen ditandai oleh penerimaan mereka terhadap Yesus selaku Juru Selamat pribadi mereka dan bukan oleh keterikatan mereka pada denominasi tertentu, liturgi tertentu, atau cara sembahyang tertentu. Lembaga-lembaga misi telah memasang lambang-lambang agama Yahudi pada bangunan-bangunan serta buku-buku mereka, dan menamai markas-markas mereka dengan nama-nama Ibrani semisal Emanuel atau Bet Sar Syalom. Tulisan-tulisan terbitan lembaga misi memuat lambang-lambang dan amalan-amalan khas agama Yahudi semisal menyalakan menorah. Sekalipun para misionaris yang diutus kepada orang-orang Yahudi merasa khawatir saat pertama kali bersentuhan dengan gerakan Yahudi Masehi yang lebih nekat dan mandiri itu, justru merekalah yang bertanggung jawab memprakarsai dan secara tidak langsung melahirkannya. Ideologi, retorika, dan lambang-lambang yang mereka pakai dari generasi ke generasi melatarbelakangi munculnya sebuah gerakan baru yang oleh para misionaris mula-mula ditolak karena dianggap kebablasan, tetapi kemudian diterima bahkan dirangkul. 

archive.today

arquivo.pt

askoxford.com

bbc.co.uk

bibleinterp.com

  • Mason, Steve (Agustus 2009). "Alkitab dan Tafsir". www.bibleinterp.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-20. Diakses tanggal 19 November 2018. 

biu.ac.il

  • Y. Lichtenshtein M.A. "Weekly Pamphlet #805". Universitas Bar-Ilan, Fakultas Kajian Yahudi, Jawatan rabani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-14. Diakses tanggal 2019-09-27. ... larangan-larangan tertentu dapat diabaikan tanpa ragu jika nyawa sudah di ujung tanduk, misalnya makan makanan yang tidak kosyer 

books.google.com

  • Schiffman 2003, hlm. 3. Schiffman, Lawrence H. (2003). Jon Bloomberg; Samuel Kapustin, ed. Understanding Second Temple and Rabbinic Judaism. Jersey, NJ: KTAV. ISBN 9780881258134. 
  • David P Mindell (30 June 2009). The Evolving World. Harvard University Press. hlm. 224. ISBN 978-0-674-04108-0. 
  • Schiffman 2003. Schiffman, Lawrence H. (2003). Jon Bloomberg; Samuel Kapustin, ed. Understanding Second Temple and Rabbinic Judaism. Jersey, NJ: KTAV. ISBN 9780881258134. 
  • Skarsaune, Oskar (2002). In the Shadow of the Temple: Jewish Influences on Early Christianity. InterVarsity Press. hlm. 39ff. ISBN 978-0-8308-2670-4. Diakses tanggal 22 Agustus 2010. 
  • Jacob, Walter (1987). Contemporary American Reform Responsa. Mars, PA: Central Conference of American Rabbis. hlm. 100–106. ISBN 978-0-88123-003-1. Diakses tanggal 28 September 2011. 
  • Emma Klein (27 Juli 2016). Lost Jews: The Struggle for Identity Today. Springer. hlm. 6–. ISBN 978-1-349-24319-8. 
  • Robin May Schott (25 Oktober 2010). Birth, Death, and Femininity: Philosophies of Embodiment. Indiana University Press. hlm. 67–. ISBN 978-0-253-00482-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 2019-10-05. 
  • Sara E. Karesh; Mitchell M. Hurvitz (2005). Encyclopedia of Judaism. Infobase Publishing. hlm. 444–. ISBN 978-0-8160-6982-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 2019-10-09. Mazhab Saduki punah saat Haikal ke-2 dihancurkan pada tahun 70 M, dan Mazhab Farisi menjadi mazhab yang terkemuka. 
  • Gottfried, Ted (2001). Heroes of the Holocaust. Twenty-First Century Books. hlm. 24–25. ISBN 9780761317173. Diakses tanggal 14 Januari 2017. Beberapa kelompok yang diketahui telah menolong orang-orang Yahudi adalah kelompok keagamaan. Salah satunya adalah Gereja Bersaksi, denominasi Protestan yang terbentuk pada bulan Mei 1934, sesudah Hitler menjadi Kanselir Jerman. Salah satu tujuannya adalah untuk memperjuangkan pembatalan hukum Nazi "yang mewajibkan pemurnian jawatan kepamongprajaan dari anasir-anasir Yahudi maupun peranakan Yahudi." Tujuan lainnya adalah untuk menolong orang-orang "yang menderita lantaran hukum-hukum yang represif maupun tindak kekerasan." Sekitar 7.000 dari 17.000 rohaniwan Protestan di Jerman bergabung dengan Gereja Bersaksi. Dari sekian banyak orang Yahudi yang mereka selamatkan, ada dua orang yang tidak dapat melupakan budi baik mereka, yakni Max Krakauer beserta istrinya. Pasangan ini berutang nyawa kepada Gereja Bersaksi lantaran berhasil selamat setelah disembunyikan di enam puluh enam rumah dan ditolong oleh lebih dari delapan puluh orang anggota jemaat Gereja Bersaksi. Gereja Katolik Jerman dengan caranya sendiri berusaha melindungi umat Katolik keturunan Yahudi. Salah satu contoh yang istimewa adalah langkah berani Graf von Galen, Uskup Munster. Secara terang-terangan ia mengecam penjagalan orang Yahudi yang dilakukan Nazi, dan berhasil meredam aksi kekejaman mereka untuk sementara waktu. ... Anggota-anggota Serikat Persahabatan alias kaum Quaker di Jerman, bekerja sama dengan organisasi-organisasi Serikat Persahabatan di negara-negara lain, lumayan berhasil menyelamatkan orang-orang Yahudi. ... saksi-saksi Yehuwa, yang juga diincar untuk dijebloskan ke dalam kamp-kamp konsentrasi, juga memberi pertolongan kepada orang-orang Yahudi. 
  • Wigoder, Geoffrey (1988). Jewish-Christian Relations Since the Second World War (dalam bahasa English). Manchester University Press. hlm. 87. ISBN 9780719026393. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 14 Januari 2017. 
  • Feher, Shoshanah. Passing over Easter: Constructing the Boundaries of Messianic Judaism, Rowman Altamira, 1998, ISBN 978-0-7619-8953-0, hlm. 140. "Minat untuk mengembangkan suatu identitas etnis Yahudi tidaklah mengherankan jika menilik era 1960-an, masa-masa kemunculan Yahudi Masehi."
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 191. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Menjelang berakhirnya era 1960-an dan 1970-an, baik umat Yahudi maupun umat Kristen di Amerika Serikat dikejutkan oleh munculnya gerakan Kristen Yahudi atau Yahudi Kristen yang begitu berapi-api. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 194. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Kebangkitan Mazhab Yahudi Masehi. Pada tahap pertama kemunculan mazhab ini, yakni pada permulaan dan pertengahan era 1970-an, orang-orang Yahudi yang beralih memeluk agama Kristen membentuk sejumlah jemaat atas prakarsa sendiri. Lain dari komunitas-komunitas Kristen Yahudi sebelumnya, jemaat-jemaat Yahudi Masehi jauh lebih mandiri, lepas dari kendali lembaga-lembaga misionaris maupun denominasi-denominasi Kristen, sekalipun mereka masih berharap keberadaannya dapat diterima oleh komunitas injili yang lebih luas. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 191. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Kendati muncul pada abad pertama tarikh Masehi sebagai sebuah mazhab agama Yahudi, agama Kristen dengan segera berpisah dari agama Yahudi dan mengaku sebagai pengganti agama Yahudi; semenjak saat itu, hubungan antara kedua agama kerap terganggu. Namun pada abad ke-20, muncul kelompok-kelompok kaum muda Yahudi yang mengaku telah mengatasi perbedaan-perbedaan historis antara kedua agama dan menyatupadukan jati diri dan adat-istiadat Yahudi dengan iman Kristen. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 194–195. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Ketika mengemuka di Israel pada era 1940-an dan 1950-an, istilah ini digunakan sebagai sebutan bagi semua orang Yahudi yang memeluk agama Kristen dalam bentuk mazhab Protestan injili. Misionaris-misionaris seperti Robert Lindsey dari gereja Baptis Selatan menilai bahwa bagi warga Yahudi Israel, istilah nozrim, yakni "Kristen" dalam bahasa Ibrani, nyaris otomatis bermakna sebuah agama asing, agama lawan. Karena istilah semacam ini nyaris mustahil dapat meyakinkan orang Yahudi bahwa agama Kristen adalah agama mereka, para misionaris mencari istilah yang lebih netral, istilah yang tidak menimbulkan kesan negatif. Mereka memilih Mesyikyim, Masehi, guna menghilangkan kesan mencurigakan dan permusuhan yang terkandung dalam istilah nozrim. Sebagai sebuah istilah, Mesyikyim memeliki kelebihan menonjolkan paham tentang Al Masih sebagai salah satu komponen utama dari keyakinan Kristen injili yang digembar-gemborkan oleh lembaga-lembaga misi dan komunitas-komunitas orang Yahudi yang sudah memeluk agama Kristen. Istilah ini menimbulkan kesan bahwa agama Kristen adalah sebuah agama yang inovatif alih-alih sebuah agama lawas yang tidak disukai orang. Istilah ini digunakan sebagai sebutan bagi orang-orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi, dan tidak digunakan sebagai sebutan bagi warga Yahudi Israel yang memeluk agama Kristen Katolik Roma, yang menyebut diri umat Kristen Ibrani. Istilah Yahudi Masehi mulai digunakan di Amerika Serikat pada permulaan era 1970-an oleh para pemeluk baru agama Kristen injili, yang menganjurkan para pemeluk baru ini untuk lebih bangga akan asal-usul dan warisan keyahudian mereka. 
  • Cohn-Sherbok, Dan (2000). "Messianic Jewish mission". Yahudi Masehi. London: Continuum International Publishing Group. hlm. 179. ISBN 978-0-8264-5458-4. OCLC 42719687. Diakses tanggal 10 Agustus 2010. Dengan demikian, penginjilan terhadap orang Yahudi adalah inti dari mazhab Yahudi Masehi. 
  • Ariel, Yaakov S. (2000). "Bab 20: The Rise of Messianic Judaism". Evangelizing the chosen people: missions to the Jews in America, 1880–2000. Chapel Hill: University of North Carolina Press. hlm. 223. ISBN 978-0-8078-4880-7. OCLC 43708450. Diakses tanggal 10 Agustus 2010. Mazhab Yahudi Masehi, kendati mengusung gagasan tentang suatu mazhab mandiri yang beranggotakan pemeluk baru dari kalangan Yahudi, tetaplah merupakan buah dari gerakan misi, dan ikatan ini tidak pernah putus. Kemuncuan Yahudi Masehi dalam banyak hal merupakan hasil logis dari ideologi dan retorika gerakan misi untuk menginjili orang Yahudi maupun dukungan awal yang diberikannya kepada berbagai bentuk ekspresi Kristen Ibrani. Gerakan misi telah menggembar-gemborkan pesan bahwa orang Yahudi yang sudah memeluk agama Kristen tidaklah mengkhianati warisan leluhur dan bahkan iman mereka tetapi sesungguhnya justru menggenapi keyahudian mereka dengan memeluk agama Kristen. Lembaga-lembaga misi juga menganjurkan gagasan dispensasionalis bahwasanya Gereja sama dengan kumpulan orang beriman Kristen sejati, dan bahwasanya umat Kristen ditandai oleh penerimaan mereka terhadap Yesus selaku Juru Selamat pribadi mereka dan bukan oleh keterikatan mereka pada denominasi tertentu, liturgi tertentu, atau cara sembahyang tertentu. Lembaga-lembaga misi telah memasang lambang-lambang agama Yahudi pada bangunan-bangunan serta buku-buku mereka, dan menamai markas-markas mereka dengan nama-nama Ibrani semisal Emanuel atau Bet Sar Syalom. Tulisan-tulisan terbitan lembaga misi memuat lambang-lambang dan amalan-amalan khas agama Yahudi semisal menyalakan menorah. Sekalipun para misionaris yang diutus kepada orang-orang Yahudi merasa khawatir saat pertama kali bersentuhan dengan gerakan Yahudi Masehi yang lebih nekat dan mandiri itu, justru merekalah yang bertanggung jawab memprakarsai dan secara tidak langsung melahirkannya. Ideologi, retorika, dan lambang-lambang yang mereka pakai dari generasi ke generasi melatarbelakangi munculnya sebuah gerakan baru yang oleh para misionaris mula-mula ditolak karena dianggap kebablasan, tetapi kemudian diterima bahkan dirangkul. 

britannica.com

cdlib.org

content.cdlib.org

  • Boyarin, Daniel (14 Oktober 1994). "Pengantar". A radical Jew: Paul and the politics of identity. Berkeley: University of California Press. hlm. 13–38. ISBN 978-0-520-08592-3. LCCN 93036269. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 15 Juni 2006. Paulus termotivasi oleh hasrat Yunanistik akan Yang Esa, yang menghasilkan antara lain suatu cita-cita akan esensi manusia yang bersifat universal, melampaui perbedaan dan hierarki. Akan tetapi kemanusiaan universal ini disandangkan (dan masih disandangkan) pada dualisme tubuh dan roh, sehingga kendati tubuh itu bersifat perseorangan, ditandai melalui amalan-amalan selaku orang Yahudi atau orang Gerika, dan melalui anatomi selaku laki-laki atau perempuan, roh itu bersifat universal. Kendati demikian, Paulus tidak menolak tubuh, sebagaimana yang dilakukan pihak lain semisal kaum gnostik, tetapi justru menganjutkan suatu sistem yang memberi tempat bagi tubuh, sekalipun tubuh ditundukkan di bawah roh. Dualisme antropologi Paulus juga selaras dengan dualisme ilmu tafsir. Sebagaimana umat manusia terdiri atas unsur jasmani dan unsur rohani, demikian pula halnya dengan bahasa. Bahasa terdiri atas tanda-tanda jasmaniah dan makna rohaniah yang terkandung di dalamnya. Manakala pandangan ini diterapkan atas sistem religi yang diwarisi Paulus, tanda-tanda jasmaniah Taurat, yang berasal dari agama Yahudi historis, ditafsir ulang menjadi lambang-lambang yang dipahami Paulus sebagai syarat-syarat dan peluang-peluang universal bagi umat manusia. 
  • Boyarin, Daniel (1994). "Answering the Mail". A radical Jew: Paul and the politics of identity. Berkeley, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-08592-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 2019-09-27. Keyahudian mendobrak penggolongan-penggolongan jati diri, karena keyahudian bukan kebangsaan, bukan silsilah keturunan, bukan kepercayaan, melainkan ketiga-ketiganya sekaligus, terpadu dalam ketegangan dialektis satu sama lain. 

chabad.org

doi.org

encyclopedia.com

escholarship.org

  • Boyarin, Daniel (14 Oktober 1994). "Pengantar". A radical Jew: Paul and the politics of identity. Berkeley: University of California Press. hlm. 13–38. ISBN 978-0-520-08592-3. LCCN 93036269. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 15 Juni 2006. Paulus termotivasi oleh hasrat Yunanistik akan Yang Esa, yang menghasilkan antara lain suatu cita-cita akan esensi manusia yang bersifat universal, melampaui perbedaan dan hierarki. Akan tetapi kemanusiaan universal ini disandangkan (dan masih disandangkan) pada dualisme tubuh dan roh, sehingga kendati tubuh itu bersifat perseorangan, ditandai melalui amalan-amalan selaku orang Yahudi atau orang Gerika, dan melalui anatomi selaku laki-laki atau perempuan, roh itu bersifat universal. Kendati demikian, Paulus tidak menolak tubuh, sebagaimana yang dilakukan pihak lain semisal kaum gnostik, tetapi justru menganjutkan suatu sistem yang memberi tempat bagi tubuh, sekalipun tubuh ditundukkan di bawah roh. Dualisme antropologi Paulus juga selaras dengan dualisme ilmu tafsir. Sebagaimana umat manusia terdiri atas unsur jasmani dan unsur rohani, demikian pula halnya dengan bahasa. Bahasa terdiri atas tanda-tanda jasmaniah dan makna rohaniah yang terkandung di dalamnya. Manakala pandangan ini diterapkan atas sistem religi yang diwarisi Paulus, tanda-tanda jasmaniah Taurat, yang berasal dari agama Yahudi historis, ditafsir ulang menjadi lambang-lambang yang dipahami Paulus sebagai syarat-syarat dan peluang-peluang universal bagi umat manusia. 

haaretz.com

harrisinteractive.com

huc.edu

  • ;Yahudi Ortodoks
    Simmons, Shraga. "Mengapa umat Yahudi tidak percaya kepada Yesus". Aish HaTorah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-27. Diakses tanggal 28 Juli 2010. Umat Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Al Masih karena:
    #Yesus tidak menggenapi nubuat-nubuat tentang Al Masih. #Yesus tidak menampakkan sifat-sifat khas Al Masih. #Ayat-ayat Alkitab yang "mengacu" kepada Yesus adalah hasil terjemahan yang keliru. #Keyakinan Yahudi didasarkan atas pewahyuan kepada bangsa Yahudi.
     
    Yahudi Konservatif
    Waxman, Jonathan (2006). "Orang Yahudi Masehi Bukanlah Orang Yahudi". Serikat Sinagoga Yahudi Konservatif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juni 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Kristen Ibrani, Kristen Yahudi, Yahudi bagi Yesus, Yahudi Masehi, Yahudi Paripurna. Nama boleh saja berubah dari masa ke masa, tetapi semua nama tersebut mencerminkan fenomena yang sama, yakni tampilnya orang yang mengaku menjembatani keterpisahan teologi antara agama Kristen dan agama Yahudi, tetapi sesungguhnya berdiri teguh di sisi Kristen.... kita harus menegaskan, sebagaimana yang dilakukan oleh Mahkamah Agung Israel dalam perkara masuk Kristennya Frater Daniel yang menghebohkan itu, bahwa yang bersangkutan sudah melangkah keluar dari batas-batas komunitas Yahudi. 
    Yahudi Pembaharuan
    "Missionary Impossible". Hebrew Union College. 9 Agustus 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Missionary Impossible (Kebal Misionaris), sebuah video imajinatif dan pedoman kurikulum bagi para pengajar, para pendidik, dan para rabi untuk mengajari kaum muda Yahudi tentang cara mengenali dan menghadapi "Yahudi bagi Yesus," "Yahudi Masehi," dan berbagai lembaga dakwah Kristen lainnya, hasil karya enam mahasiswa kajian rabani di Hebrew Union College-Jewish Institute of Religion di Cincinnati. Keenam mahasiswa tersebut menciptakan video ini sebagai sarana untuk mengajarkan tentang mengapa kaum muda Yahudi dari keluarga kawin campur yang duduk di perguruan tinggi dan sekolah menengah merupakan target utama para misionaris Kristen. 
    Yahudi Rekonstruksionistis/Yahudi Pemulihan
    "FAQ's About Jewish Renewal". Aleph.org. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2014. Diakses tanggal 20 Desember 2007. Seperti apa pendirian ALEPH sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai Yahudi Masehi? ALEPH berpegang pada kebijakan menghormati tradisi-tradisi spiritual lain, tetapi menentang praktik-praktik yang mengecoh orang, dan tidak bersedia bekerja sama dengan denominasi-denominasi yang giat mengincar umat Yahudi untuk dijadikan anggota baru. Sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai "Yahudi Masehi", kami berpendirian bahwa mazhab ini sesungguhnya adalah mazhab agama Kristen, dan para penganjurnya akan lebih jujur jika menyebutnya demikian. 

jcpa.org

jerusalemcouncil.org

  • Israel b. Betzalel (2009). "Trinitarianism". JerusalemCouncil.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-27. Diakses tanggal 3 Juli 2009. Inilah sesungguhnya Yesyua itu: Ia bukan sekadar insan semata, dan sebagai insan, Ia bukan berasal dari Adam, melainkan dari Tuhan. Ia adalah Firman Ha Syem, Sang Memra, Sang Dawar, Sang Sadiq, Ia tidak menjadi orang benar, tetapi orang benar merupakan fitrah-Nya. Ia disebut Putra Tuhan, Ia adalah wakil Ha Syem yang disebut Ha Syem, dan Ia adalah "Ha Syem" yang bergaul dengan kita dan yang tidak mati. 
  • "Do I need to be Circumcised?". JerusalemCouncil.org. 10 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-06. Diakses tanggal 18 Agustus 2010. Masuk mazhab Yahudi Ha Derek, menerima Yesyua sebagai raja anda adalah tindakan pertama sesudah hati anda berbalik kepada Ha Syem dan Taurat-Nya—karena orang tidak dapat menaati perintah Tuhan jika tidak lebih dahulu mengasihi Tuhan, dan kita mengasihi Tuhan dengan cara mengikuti Al Masih utusan-Nya. Khitan demi memenuhi syarat menjadi pemeluk agama Yahudi, tanpa lebih dahulu menerima Yesyua sebagai raja dan oleh sebab itu patuh kepada-Nya, hanya berguna membuka jalan masuk ke dalam komunitas Yahudi. Tindakan ini tidak berguna untuk selamat di akhirat.... Khitan tanpa dibarengi niat untuk patuh kepada Ha Syem, dan tanpa menerima Yesyua sebagai raja anda, tidak lebih dari sebuah prosedur pembedahan belaka, bahkan parahnya lagi, dapat membuat anda percaya bahwa jati diri Yahudi menjamin anda selamat di akhirat—dan jika sudah demikian, apa lagi gunanya Al Masih Yesyua, Sang Firman Ha Shyem itu, bagi anda? Sia-sia saja Ia wafat!... Selaku mualaf dari bangsa-bangsa bukan Yahudi, sudah menjadi kewajiban anda untuk memelihara perjanjian, jika anda seorang laki-laki, itu artinya anda harus dikhitan demi menunaikan perintah khitan. Khitan bukanlah syarat wajib untuk menjadi bagian dari pihak yang terikat perjanjian (yakni dijadikan orang benar di hadapan Ha Syem, dan dengan demikian beroleh hidup kekal), melainkan syarat ketaatan kepada perintah-perintah Tuhan, karena khitan diwajibkan bagi orang-orang yang termasuk nasab Abraham, baik yang terlahir demikian, yang diadopsi, maupun yang masuk ke dalamnya....Jikalau anda sudah paham apa itu khitan sesudah membaca semua ini, yakni paham bahwa khitan adalah tindakan taat, dan bukan tindakan untuk menjadi orang benar di hadapan Ha Syem demi beroleh hidup kekal, maka andaikata anda adalah seorang laki-laki yang beriman kepada Yesyua Al Masih agar ditebus dari maut, ganjaran atas dosa pemberontakan anda terhadap-Nya, maka tunaikanlah khitan, dan dengan demikian menjadi pemeluk agama Yahudi, sebagai tindakan taat kepada Al Masih. 
  • *"Masuk Yahudi – Giyur". JerusalemCouncil.org. JerusalemCouncil.org. 2009. Diakses tanggal 5 Februari 2009. Kami mengakui keinginan orang-orang dari segala bangsa untuk memeluk agama Yahudi, melalui Ha Derek (Jalan) (Yahudi Masehi), salah satu mazhab agama Yahudi. 

jewfaq.org

jewishdatabank.org

jewishencyclopedia.com

  • Wilhelm Bacher. "Talmud". Jewish Encyclopedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-06. Diakses tanggal 2019-10-09. 

jewishmag.com

  • Jewish life in WWII England Diarsipkan 2010-02-02 di Wayback Machine.: "ada...dispensasi khusus...yang memperbolehkan orang-orang Yahudi yang menjalani masa bakti dalam angkatan bersenjata untuk menyantap makanan "non-kosyer" bilamana makanan Yahudi tidak tersedia; penyimpangan dari halakah tersebut diizinkan demi keselamatan nyawa manusia, termasuk nyawa sendiri.'"

jewishvirtuallibrary.org

jewlicious.com

  • "Conservative Judaism". Jewlicious. 16 Juni 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-03. Diakses tanggal 2019-09-27. Oleh karena itu kami pahami istilah ini sebagai suatu kiasan yang berarti bahwa Taurat itu bersifat ilahiah dan mencerminkan kehendak Tuhan. 

jpost.com

jstor.org

karaite-korner.org

loc.gov

lccn.loc.gov

  • Boyarin, Daniel (14 Oktober 1994). "Pengantar". A radical Jew: Paul and the politics of identity. Berkeley: University of California Press. hlm. 13–38. ISBN 978-0-520-08592-3. LCCN 93036269. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 15 Juni 2006. Paulus termotivasi oleh hasrat Yunanistik akan Yang Esa, yang menghasilkan antara lain suatu cita-cita akan esensi manusia yang bersifat universal, melampaui perbedaan dan hierarki. Akan tetapi kemanusiaan universal ini disandangkan (dan masih disandangkan) pada dualisme tubuh dan roh, sehingga kendati tubuh itu bersifat perseorangan, ditandai melalui amalan-amalan selaku orang Yahudi atau orang Gerika, dan melalui anatomi selaku laki-laki atau perempuan, roh itu bersifat universal. Kendati demikian, Paulus tidak menolak tubuh, sebagaimana yang dilakukan pihak lain semisal kaum gnostik, tetapi justru menganjutkan suatu sistem yang memberi tempat bagi tubuh, sekalipun tubuh ditundukkan di bawah roh. Dualisme antropologi Paulus juga selaras dengan dualisme ilmu tafsir. Sebagaimana umat manusia terdiri atas unsur jasmani dan unsur rohani, demikian pula halnya dengan bahasa. Bahasa terdiri atas tanda-tanda jasmaniah dan makna rohaniah yang terkandung di dalamnya. Manakala pandangan ini diterapkan atas sistem religi yang diwarisi Paulus, tanda-tanda jasmaniah Taurat, yang berasal dari agama Yahudi historis, ditafsir ulang menjadi lambang-lambang yang dipahami Paulus sebagai syarat-syarat dan peluang-peluang universal bagi umat manusia. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 191. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Menjelang berakhirnya era 1960-an dan 1970-an, baik umat Yahudi maupun umat Kristen di Amerika Serikat dikejutkan oleh munculnya gerakan Kristen Yahudi atau Yahudi Kristen yang begitu berapi-api. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 194. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Kebangkitan Mazhab Yahudi Masehi. Pada tahap pertama kemunculan mazhab ini, yakni pada permulaan dan pertengahan era 1970-an, orang-orang Yahudi yang beralih memeluk agama Kristen membentuk sejumlah jemaat atas prakarsa sendiri. Lain dari komunitas-komunitas Kristen Yahudi sebelumnya, jemaat-jemaat Yahudi Masehi jauh lebih mandiri, lepas dari kendali lembaga-lembaga misionaris maupun denominasi-denominasi Kristen, sekalipun mereka masih berharap keberadaannya dapat diterima oleh komunitas injili yang lebih luas. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 191. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Kendati muncul pada abad pertama tarikh Masehi sebagai sebuah mazhab agama Yahudi, agama Kristen dengan segera berpisah dari agama Yahudi dan mengaku sebagai pengganti agama Yahudi; semenjak saat itu, hubungan antara kedua agama kerap terganggu. Namun pada abad ke-20, muncul kelompok-kelompok kaum muda Yahudi yang mengaku telah mengatasi perbedaan-perbedaan historis antara kedua agama dan menyatupadukan jati diri dan adat-istiadat Yahudi dengan iman Kristen. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 194–195. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Ketika mengemuka di Israel pada era 1940-an dan 1950-an, istilah ini digunakan sebagai sebutan bagi semua orang Yahudi yang memeluk agama Kristen dalam bentuk mazhab Protestan injili. Misionaris-misionaris seperti Robert Lindsey dari gereja Baptis Selatan menilai bahwa bagi warga Yahudi Israel, istilah nozrim, yakni "Kristen" dalam bahasa Ibrani, nyaris otomatis bermakna sebuah agama asing, agama lawan. Karena istilah semacam ini nyaris mustahil dapat meyakinkan orang Yahudi bahwa agama Kristen adalah agama mereka, para misionaris mencari istilah yang lebih netral, istilah yang tidak menimbulkan kesan negatif. Mereka memilih Mesyikyim, Masehi, guna menghilangkan kesan mencurigakan dan permusuhan yang terkandung dalam istilah nozrim. Sebagai sebuah istilah, Mesyikyim memeliki kelebihan menonjolkan paham tentang Al Masih sebagai salah satu komponen utama dari keyakinan Kristen injili yang digembar-gemborkan oleh lembaga-lembaga misi dan komunitas-komunitas orang Yahudi yang sudah memeluk agama Kristen. Istilah ini menimbulkan kesan bahwa agama Kristen adalah sebuah agama yang inovatif alih-alih sebuah agama lawas yang tidak disukai orang. Istilah ini digunakan sebagai sebutan bagi orang-orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi, dan tidak digunakan sebagai sebutan bagi warga Yahudi Israel yang memeluk agama Kristen Katolik Roma, yang menyebut diri umat Kristen Ibrani. Istilah Yahudi Masehi mulai digunakan di Amerika Serikat pada permulaan era 1970-an oleh para pemeluk baru agama Kristen injili, yang menganjurkan para pemeluk baru ini untuk lebih bangga akan asal-usul dan warisan keyahudian mereka. 

masortiworld.org

  • Robert Gordis. "Torah MiSinai:Conservative Views". A Modern Approach to a Living Halachah. Masorti World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2007. Taurat adalah pancaran Tuhan... Bagi kita, konsep ini bukanlah berarti bahwa proses pewahyuan adalah tindakan Tuhan mengimlakan sesuatu. 

meaningfullife.com

  • Chaya Shuchat. "The Kosher Pig?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-23. Diakses tanggal 2019-09-27. Babi juga adalah satwa paling "terefah" dari semua satwa, sampai-sampai namanya saja nyaris sinonim dengan "tidak kosyer" ... Sekalipun bukan satu-satunya satwa yang termaktub dalam senarai satwa tak kosyer, agaknya babi menempati kelas tersendiri. 

meforum.org

mfa.gov.il

  • "Law of Return 5710-1950". Kementerian Luar Negeri Israel. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2007. Diakses tanggal 22 Oktober 2007. 

news.va

nytimes.com

ou.org

oukosher.org

pbs.org

rabbinicalassembly.org

  • Elliot Dorff, "On the Use of All Wines" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 Desember 2009.   (2.19 MB), YD 123:1.1985, hlmn. 11–15.

religionfacts.com

sefaria.org

shamash.org

torah.org

tufts.edu

perseus.tufts.edu

ugr.es

umjc.org

  • "What are the Standards of the UMJC?". Serikat Jemaat Yahudi Masehi. June 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2015. Diakses tanggal 3 May 2015. 1. Kami percaya Alkitab adalah Firman Tuhan yang tepercaya, satu-satunya yang tanpa salah, dan yang diilhamkan.
    2. Kami percaya bahwa ada satu Tuhan, kekal maujud dalam tiga pribadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
    3. Kami percaya akan keilahian Rabb Yesyua, Al Masih, akan kelahiran-Nya dari seorang perawan, akan kehidupan-Nya yang tanpa dosa, akan mukjizat-mukjizat-Nya, akan kematian-Nya demi menebus dan menggantikan umat manusia dengan menumpahkan darah-Nya, akan kebangkitan-Nya secara jasmani, akan kenaikan-Nya ke sebelah kanan Bapa, dan akan kedatangan-Nya kembali secara pribadi dalam kuasa dan kemuliaan.
     

uscj.org

  • ;Yahudi Ortodoks
    Simmons, Shraga. "Mengapa umat Yahudi tidak percaya kepada Yesus". Aish HaTorah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-27. Diakses tanggal 28 Juli 2010. Umat Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Al Masih karena:
    #Yesus tidak menggenapi nubuat-nubuat tentang Al Masih. #Yesus tidak menampakkan sifat-sifat khas Al Masih. #Ayat-ayat Alkitab yang "mengacu" kepada Yesus adalah hasil terjemahan yang keliru. #Keyakinan Yahudi didasarkan atas pewahyuan kepada bangsa Yahudi.
     
    Yahudi Konservatif
    Waxman, Jonathan (2006). "Orang Yahudi Masehi Bukanlah Orang Yahudi". Serikat Sinagoga Yahudi Konservatif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juni 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Kristen Ibrani, Kristen Yahudi, Yahudi bagi Yesus, Yahudi Masehi, Yahudi Paripurna. Nama boleh saja berubah dari masa ke masa, tetapi semua nama tersebut mencerminkan fenomena yang sama, yakni tampilnya orang yang mengaku menjembatani keterpisahan teologi antara agama Kristen dan agama Yahudi, tetapi sesungguhnya berdiri teguh di sisi Kristen.... kita harus menegaskan, sebagaimana yang dilakukan oleh Mahkamah Agung Israel dalam perkara masuk Kristennya Frater Daniel yang menghebohkan itu, bahwa yang bersangkutan sudah melangkah keluar dari batas-batas komunitas Yahudi. 
    Yahudi Pembaharuan
    "Missionary Impossible". Hebrew Union College. 9 Agustus 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2006. Diakses tanggal 14 Februari 2007. Missionary Impossible (Kebal Misionaris), sebuah video imajinatif dan pedoman kurikulum bagi para pengajar, para pendidik, dan para rabi untuk mengajari kaum muda Yahudi tentang cara mengenali dan menghadapi "Yahudi bagi Yesus," "Yahudi Masehi," dan berbagai lembaga dakwah Kristen lainnya, hasil karya enam mahasiswa kajian rabani di Hebrew Union College-Jewish Institute of Religion di Cincinnati. Keenam mahasiswa tersebut menciptakan video ini sebagai sarana untuk mengajarkan tentang mengapa kaum muda Yahudi dari keluarga kawin campur yang duduk di perguruan tinggi dan sekolah menengah merupakan target utama para misionaris Kristen. 
    Yahudi Rekonstruksionistis/Yahudi Pemulihan
    "FAQ's About Jewish Renewal". Aleph.org. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2014. Diakses tanggal 20 Desember 2007. Seperti apa pendirian ALEPH sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai Yahudi Masehi? ALEPH berpegang pada kebijakan menghormati tradisi-tradisi spiritual lain, tetapi menentang praktik-praktik yang mengecoh orang, dan tidak bersedia bekerja sama dengan denominasi-denominasi yang giat mengincar umat Yahudi untuk dijadikan anggota baru. Sehubungan dengan apa yang disebut-sebut sebagai "Yahudi Masehi", kami berpendirian bahwa mazhab ini sesungguhnya adalah mazhab agama Kristen, dan para penganjurnya akan lebih jujur jika menyebutnya demikian. 

web.archive.org

worldcat.org

  • Ackerman, Ari (2010). "Eliezer Schweid on the Religious Dimension of a Secular Jewish Renewal". Modern Judaism. 30 (2): 209–228. doi:10.1093/mj/kjq005. ISSN 0276-1114. JSTOR 40604707. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-08. Diakses tanggal 2022-07-12. 
  • Cohen, Steven M.; Bubis, Gerald B. (1990). "The Impact of Denomination: Differences in the Israel-Related Opinions of American Rabbis and Jewish Communal Workers". Jewish Political Studies Review. 2 (1/2): 137–163. ISSN 0792-335X. JSTOR 25834177. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-09. Diakses tanggal 2022-07-12. 
  • Lachoff, Irwin (2019). "Reform in Mid Nineteenth-Century Jewish New Orleans: Achieving "the Spirit of Progress and Enlightenment" Through Acculturation, Residential Patterns, and Personality". Louisiana History: The Journal of the Louisiana Historical Association. 60 (2): 171–198. ISSN 0024-6816. JSTOR 2686469. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-27. Diakses tanggal 2022-07-12. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 191. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Menjelang berakhirnya era 1960-an dan 1970-an, baik umat Yahudi maupun umat Kristen di Amerika Serikat dikejutkan oleh munculnya gerakan Kristen Yahudi atau Yahudi Kristen yang begitu berapi-api. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 194. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Kebangkitan Mazhab Yahudi Masehi. Pada tahap pertama kemunculan mazhab ini, yakni pada permulaan dan pertengahan era 1970-an, orang-orang Yahudi yang beralih memeluk agama Kristen membentuk sejumlah jemaat atas prakarsa sendiri. Lain dari komunitas-komunitas Kristen Yahudi sebelumnya, jemaat-jemaat Yahudi Masehi jauh lebih mandiri, lepas dari kendali lembaga-lembaga misionaris maupun denominasi-denominasi Kristen, sekalipun mereka masih berharap keberadaannya dapat diterima oleh komunitas injili yang lebih luas. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 191. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Kendati muncul pada abad pertama tarikh Masehi sebagai sebuah mazhab agama Yahudi, agama Kristen dengan segera berpisah dari agama Yahudi dan mengaku sebagai pengganti agama Yahudi; semenjak saat itu, hubungan antara kedua agama kerap terganggu. Namun pada abad ke-20, muncul kelompok-kelompok kaum muda Yahudi yang mengaku telah mengatasi perbedaan-perbedaan historis antara kedua agama dan menyatupadukan jati diri dan adat-istiadat Yahudi dengan iman Kristen. 
  • Ariel, Yaakov (2006). "Judaism and Christianity Unite! The Unique Culture of Messianic Judaism". Dalam Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael. Jewish and Christian Traditions. Introduction to New and Alternative Religions in America. 2. Westport, CN: Greenwood Publishing Group. hlm. 194–195. ISBN 978-0-275-98714-5. LCCN 2006022954. OCLC 315689134. Ketika mengemuka di Israel pada era 1940-an dan 1950-an, istilah ini digunakan sebagai sebutan bagi semua orang Yahudi yang memeluk agama Kristen dalam bentuk mazhab Protestan injili. Misionaris-misionaris seperti Robert Lindsey dari gereja Baptis Selatan menilai bahwa bagi warga Yahudi Israel, istilah nozrim, yakni "Kristen" dalam bahasa Ibrani, nyaris otomatis bermakna sebuah agama asing, agama lawan. Karena istilah semacam ini nyaris mustahil dapat meyakinkan orang Yahudi bahwa agama Kristen adalah agama mereka, para misionaris mencari istilah yang lebih netral, istilah yang tidak menimbulkan kesan negatif. Mereka memilih Mesyikyim, Masehi, guna menghilangkan kesan mencurigakan dan permusuhan yang terkandung dalam istilah nozrim. Sebagai sebuah istilah, Mesyikyim memeliki kelebihan menonjolkan paham tentang Al Masih sebagai salah satu komponen utama dari keyakinan Kristen injili yang digembar-gemborkan oleh lembaga-lembaga misi dan komunitas-komunitas orang Yahudi yang sudah memeluk agama Kristen. Istilah ini menimbulkan kesan bahwa agama Kristen adalah sebuah agama yang inovatif alih-alih sebuah agama lawas yang tidak disukai orang. Istilah ini digunakan sebagai sebutan bagi orang-orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi, dan tidak digunakan sebagai sebutan bagi warga Yahudi Israel yang memeluk agama Kristen Katolik Roma, yang menyebut diri umat Kristen Ibrani. Istilah Yahudi Masehi mulai digunakan di Amerika Serikat pada permulaan era 1970-an oleh para pemeluk baru agama Kristen injili, yang menganjurkan para pemeluk baru ini untuk lebih bangga akan asal-usul dan warisan keyahudian mereka. 
  • Cohn-Sherbok, Dan (2000). "Messianic Jewish mission". Yahudi Masehi. London: Continuum International Publishing Group. hlm. 179. ISBN 978-0-8264-5458-4. OCLC 42719687. Diakses tanggal 10 Agustus 2010. Dengan demikian, penginjilan terhadap orang Yahudi adalah inti dari mazhab Yahudi Masehi. 
  • Ariel, Yaakov S. (2000). "Bab 20: The Rise of Messianic Judaism". Evangelizing the chosen people: missions to the Jews in America, 1880–2000. Chapel Hill: University of North Carolina Press. hlm. 223. ISBN 978-0-8078-4880-7. OCLC 43708450. Diakses tanggal 10 Agustus 2010. Mazhab Yahudi Masehi, kendati mengusung gagasan tentang suatu mazhab mandiri yang beranggotakan pemeluk baru dari kalangan Yahudi, tetaplah merupakan buah dari gerakan misi, dan ikatan ini tidak pernah putus. Kemuncuan Yahudi Masehi dalam banyak hal merupakan hasil logis dari ideologi dan retorika gerakan misi untuk menginjili orang Yahudi maupun dukungan awal yang diberikannya kepada berbagai bentuk ekspresi Kristen Ibrani. Gerakan misi telah menggembar-gemborkan pesan bahwa orang Yahudi yang sudah memeluk agama Kristen tidaklah mengkhianati warisan leluhur dan bahkan iman mereka tetapi sesungguhnya justru menggenapi keyahudian mereka dengan memeluk agama Kristen. Lembaga-lembaga misi juga menganjurkan gagasan dispensasionalis bahwasanya Gereja sama dengan kumpulan orang beriman Kristen sejati, dan bahwasanya umat Kristen ditandai oleh penerimaan mereka terhadap Yesus selaku Juru Selamat pribadi mereka dan bukan oleh keterikatan mereka pada denominasi tertentu, liturgi tertentu, atau cara sembahyang tertentu. Lembaga-lembaga misi telah memasang lambang-lambang agama Yahudi pada bangunan-bangunan serta buku-buku mereka, dan menamai markas-markas mereka dengan nama-nama Ibrani semisal Emanuel atau Bet Sar Syalom. Tulisan-tulisan terbitan lembaga misi memuat lambang-lambang dan amalan-amalan khas agama Yahudi semisal menyalakan menorah. Sekalipun para misionaris yang diutus kepada orang-orang Yahudi merasa khawatir saat pertama kali bersentuhan dengan gerakan Yahudi Masehi yang lebih nekat dan mandiri itu, justru merekalah yang bertanggung jawab memprakarsai dan secara tidak langsung melahirkannya. Ideologi, retorika, dan lambang-lambang yang mereka pakai dari generasi ke generasi melatarbelakangi munculnya sebuah gerakan baru yang oleh para misionaris mula-mula ditolak karena dianggap kebablasan, tetapi kemudian diterima bahkan dirangkul.