Harimurti Kridalaksana (1982). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 10: "anafora — 1. pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaktis pada larik-larik atau kalimat-kalimat yang berurutan untuk memperoleh efek tertentu; 2. hal atau fungsi menunjuk kembali kepada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya dalam wacana (yang disebut anteseden) dengan pengulangan atau dengan substitusi; mis. nya dalam BI. berfungsi anaforis, mis. dalam Pak Karta supir kami. Rumahnya jauh: nya menunjuk kembali kepada Pak Karta.".Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Eddy, Nyoman Tusthi (1991). Kamus istilah sastra Indonesia. Nusa Indah. hlm. 17–18.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Ensiklopedi kebahasaan Indonesia: A-E. Penerbit Angkasa. 2009. hlm. 70: Suatu istilah di dalam ahli bahasa dan tatabahasa untuk pengacuan kembali dalam suatu rentang bahasa, seperti penggunaan kata itu dalam: 'Walaupun pesawat-terbang tersebut mengalami kerusakan, itu tetap masih dapat terbang.' Dalam hal ini, pronomina itu menyubtitusikan antesedennya pesawat-terbang tersebut.