Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Literalisme biblis" in Indonesian language version.
Sebelum abad kedelapan belas, para pujangga Gereja tidak menyadari masalah-masalah kesejarahan kritis dari teks Alkitab. ... Sesudah Abad Pencerahan, muncul pertanyaan tentang mungkinkah seorang teolog yang serius menekuni bidangnya dapat percaya bahwa Alkitab melaporkan sejarah yang sungguh-sungguh terjadi.
Karen Armstrong, salah seorang sejarawan agama liberal yang paling populer dan masih hidup mengemukakan dalam tulisannya bahwa, 'sebelum zaman modern, baik umat Yahudi, Kristen, maupun Muslim menikmati tafsir-tafsir kitab suci yang sangat alegoris. Firman Allah itu tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi dengan satu tafsir saja. Keranjingan akan kebenaran harfiah adalah salah satu produk revolusi ilmiah, manakala nalar mencapai hasil-hasil yang sedemikian spektakulernya sehingga mitologi tidak lagi dianggap sebagai jalan yang sah menuju pengetahuan.'
Karen Armstrong, salah seorang sejarawan agama liberal yang paling populer dan masih hidup mengemukakan dalam tulisannya bahwa, 'sebelum zaman modern, baik umat Yahudi, Kristen, maupun Muslim menikmati tafsir-tafsir kitab suci yang sangat alegoris. Firman Allah itu tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi dengan satu tafsir saja. Keranjingan akan kebenaran harfiah adalah salah satu produk revolusi ilmiah, manakala nalar mencapai hasil-hasil yang sedemikian spektakulernya sehingga mitologi tidak lagi dianggap sebagai jalan yang sah menuju pengetahuan.'