Mani (nabi) (Indonesian Wikipedia)

Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Mani (nabi)" in Indonesian language version.

refsWebsite
Global rank Indonesian rank
5th place
7th place
358th place
556th place
26th place
53rd place
2nd place
4th place
6th place
2nd place
340th place
135th place
6,993rd place
low place
471st place
219th place
5,960th place
3,093rd place
40th place
36th place
3rd place
6th place
8,221st place
4,135th place
low place
low place
654th place
230th place

archive.org

bbkl.de

books.google.com

  • Henning, Walter Bruno (1943). The Book of the Giants. University of London. hlm. 52–74. Perlu diingat bahwa Mani, yang tumbuh besar dan menghabiskan sebagian besar umurnya di salah satu daerah di wilayah Kemaharajaan Persia, dan yang ibunya berasal dari salah satu keluarga Partia yang ternama, tidaklah memanfaatkan khazanah warisan mitologis Iran. Tidak dapat diragukan lagi bahwa nama-nama Iran seperti Sām, Narīmān, dll., yang muncul di dalam Kitab Para Raksasa versi bahasa Persia dan abhasa Sogdia, tidak dijumpai di dalam edisi asli, yang ditulis Mani dalam bahasa Suryani. 

britannica.com

doi.org

  • Henrichs, Albert (1979). "The Cologne Mani Codex Reconsidered". Harvard Studies in Classical Philology. 83: 339–367. doi:10.2307/311105. ISSN 0073-0688. JSTOR 311105. 
  • Gilles Quispel. “Hermes Trismegistus and the Origins of Gnosticism.” Vigiliae Christianae, jld. 46, no. 1, 1992, hlm. 15. JSTOR website Temu balik tanggal 24 Juni 2023.

iranchamber.com

  • Taraporewala, I.J.S., Manichaeism, Iran Chamber Society, diakses tanggal 12 Januari 2015 

iranica.com

iranicaonline.org

  • SASANIAN DYNASTY, diakses tanggal 12 Januari 2015 
  • Sundermann, Werner (2009-07-20), "MANI", Encyclopedia Iranica, Sundermann, Menurut Fehrest, Mani termasuk nasab Arsak, baik dari pihak ayah maupun pihak ibu, setidaknya jika pembacaan al-ḥaskāniya (ayah Mani) dan al-asʿāniya (ibu Mani) masing-masing dibetulkan menjadi al-aškāniya dan al-ašḡāniya (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, ll. 2 & 3). Konon kabarnya leluhur ayah Mani berasal dari Hamadan dan dengan demikian mungkin saja berkebangsaan Iran (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, 5–6). Kompendium Tionghoa, yang menjadikan ayahnya sebagai seorang raja lokal, menerangkan bahwa ibunya berasal dari wangsa Jinsajian, yang menurut Henning adalah wangsa Kamsarakan, keluarga bangsawan Armenia yang berasal dari wangsa Arsak (Henning, 1943, hlm. 52, n. 4 = 1977, II, hlm. 115). Apakah keterangan itu adalah kebenaran, atau fiksi, atau kedua-duanya? Keterangan tersebut dianggap bernilai sejarah oleh sebagian besar sejarawan, tetapi kemungkinan bahwa darah ningrat wangsa Arsak yang mengalir di dalam tubuh Mani hanyalah legenda tidak dapat diketepikan begitu saja (bdk. Scheftelowitz, 1933, hlmn. 403–404). Bagaimanapun juga, sudah diketahui bahwa Mani memang suka membanggakan asal usulnya sebagai anak Babel, negeri yang masyhur sejak dulu kala, tetapi tidak pernah mengaku-ngaku memiliki kaitan dengan kalangan atas Iran. 
  • Sundermann, Werner (2009-07-20). "MANI". Encyclopædia Iranica (dalam bahasa Inggris). Encyclopædia Iranica Foundation. Diakses tanggal 2023-03-02. 
  • Sundermann, Werner (2009), "Mani, the founder of the religion of Manicheism in the 3rd century CE", Iranica, ...ibunya berasal dari keluarga Jinsajian, yang menurut Henning adalah keluarga Kamsarakan, bagian dari wangsa Arsak Armenia. 
  • Shahbazi, A. Sh. (2016-07-26). "Bahrām I". Encyclopædia Iranica (dalam bahasa Inggris). Encyclopædia Iranica Foundation. Diakses tanggal 2023-03-02. 

jstor.org

newadvent.org

sacred-texts.com

si.edu

sogdians.si.edu

sydney.edu.au

openjournals.library.sydney.edu.au

worldcat.org