Menurut Hikayat Hang Tuah, kesultanan Melaka memiliki kapal lain yang bernama Kota Segara (berarti benteng lautan), yang dibangun setelah Mendam Berahi kembali dari Majapahit dan digunakan mengantar rombongan kerajaan Melaka untuk menikahi putri Majapahit. Kapal ini dirancang dengan desain khusus untuk dapat membawa beberapa meriam. Lihat Schap 2010a, hlm. 126–127 dan Salleh 2013, hlm. 264–265. Schap, Bot Genoot, ed. (2010a). Hikayat Hang Tuah I. Jakarta: Pusat Bahasa. ISBN978-979-069-058-5. Salleh, Muhammad Haji, ed. (2013). Hikayat Hang Tuah Jilid 1. Jakarta: Phoenix Publishing. ISBN978-602-7689-50-3.
Nama raja Melaka yang meminta pembuatan kapal ini tidak dicatat. Beberapa orang meyakini ia adalah Mansur Shah (berkuasa 1459−1477), tetapi kronologis dalam Hikayat Hang Tuah sejatinya kacau: Bangsa Portugis dan bahasanya sudah dikenal pada masa ini (padahal Portugis baru datang pada 1509), selain itu dikisahkan bahwa Hang Tuah hidup sezaman dengan Gajah Mada (meninggal tahun 1364). Walau bagaimanapun, keberadaan Portugis mengindikasikan bahwa kapal ini konon ada antara tahun 1509−1511 dalam cerita. Lihat Adam 2016, hlm. 149−150. Adam, Ahmat (2016). Antara Sejarah dan Mitos: Sejarah Melayu & Hang Tuah dalam Historiografi Malaysia. Petaling Jaya: Strategic Information and Research Development Centre.
Sang Jaya Nantaka adalah adik dari raja Melaka yang diusir dari kerajaan itu oleh kakaknya karena dikabarkan akan menggulingkan sang raja. Sang Jaya Nantaka akhirnya diantar oleh seorang saudagar ke benua Keling (India) dan diangkat menjadi raja di sana. Sang Jaya Nantaka tetap mengirim kabar kepada kakaknya di Melaka setelah menjadi raja. Lihat Schap 2010a, hlm. 76–99 dan Salleh 2013, hlm. 175–216. Schap, Bot Genoot, ed. (2010a). Hikayat Hang Tuah I. Jakarta: Pusat Bahasa. ISBN978-979-069-058-5. Salleh, Muhammad Haji, ed. (2013). Hikayat Hang Tuah Jilid 1. Jakarta: Phoenix Publishing. ISBN978-602-7689-50-3.
Koek 1886, hlm. 121-122. Koek, E. (1886). "Portuguese History of Malacca". Journal of the Straits Branch of the Royal Asiatic Society. 17: 117–149.Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
Muhammad Saufi Hassan (12 Mac 2018). "Bina semula Mendam Berahi". myMetro. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 3 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
Muhammad Saufi Hassan (12 Mac 2018). "Bina semula Mendam Berahi". myMetro. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 3 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
Halimi, Ahmad Jelani (2023, June 20). Mendam Berahi: Antara Realiti dan Mitos [Seminar presentation]. Kapal Mendam Berahi: Realiti atau Mitos?, Melaka International Trade Centre (MITC), Malacca, Malaysia. https://www.youtube.com/watch?v=Uq3OsSc56Kk