Muhammad Sangidu (Indonesian Wikipedia)

Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Muhammad Sangidu" in Indonesian language version.

refsWebsite
Global rank Indonesian rank
5th place
7th place
1,141st place
11th place
1st place
1st place
low place
low place
8,205th place
97th place
low place
2,083rd place
low place
4,132nd place
low place
6,885th place
low place
low place
low place
low place
450th place
3rd place
low place
2,214th place
low place
low place
low place
3,040th place
low place
2,042nd place
low place
5,559th place
low place
low place
16th place
85th place

aisyiyah.or.id

aklamasi.id

esnbanten.com

ibtimes.id

imdb.com

kemdikbud.go.id

patrawidya.kemdikbud.go.id

jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id

jantra.kemdikbud.go.id

  • Kata penghulu (Sunda: pangulu, Jawa: pengulu, Madura: pangoloh, Melayu: penghulu) berasal dari kata hulu yang berarti orang yang mengepalai. Namun, lama-kelamaan penghulu berarti seseorang yang ahli dalam agama Islam (Pijper 1984, hlm. 67). Pada waktu itu, penghulu merupakan jabatan tertinggi dalam bidang keagamaan (Darban 2004, hlm. 30–31). Apabila dibandingkan dengan penghulu yang ada di daerah-daerah, penghulu istana dipandang sebagai penghulu ageng dalam struktur kepenghuluan. Selain berfungsi sebagai penasihat dewan daerah, tugas dan wewenang penghulu meliputi berbagai macam urusan keagamaan secara umum, yaitu pernikahan, perolehan nafkah, gugatan cerai, rujuk, wasiat/warisan, hibah, dan sebagainya (Albiladiyah 2006, hlm. 13–14). Tugas penghulu yang berkenaan dengan Kesultanan Yogyakarta meliputi upacara keagamaan keraton, pernikahan keluarga sultan, penasihat sultan, serta mengurusi tempat ibadah atau makam (Ismail 1997, hlm. 65–82). Penghulu membawahi ketib, modin, barjama'ah, dan merbot. Pejabat dalam organisasi Masjid Agung Yogyakarta ini terdiri atas orang-orang yang ahli dalam agama Islam (Hamzah, dkk 2007, hlm. 5). Pijper, Guillaume Frédéric (1984). Beberapa Studi tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900–1950. Jakarta: Universitas Indonesia Press.  Darban, Ahmad Adaby (Februari 2004). "Ulama Jawa dalam Perspektif Sejarah". Jurnal Humaniora. 16 (1). ISSN 2302-9269.  Albiladiyah, Samrotul Ilmi (Juni 2006). "Sekilas tentang Pathok Nagara". Jurnal Jantra. 1 (1). ISSN 1907-9605.  Ismail, Ibnu Qoyim (1997). Kiai Penghulu Jawa: Peranannya di Masa Kolonial. Jakarta: Gema Insani Press. ISBN 978-979-5614-52-4.  Hamzah, Slamet, dkk (2007). Masjid Bersejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 

kompas.com

muktamar48.id

  • Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah ke-48 Surakarta (5 Juli 2020). "Sejarah Muhammadiyah". Situs Resmi Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah ke-48 Surakarta. Diakses tanggal 16 Mei 2021. 

pwmu.co

sangpencerah.id

suaraaisyiyah.id

suaramuhammadiyah.id

uajy.ac.id

ojs.uajy.ac.id

ugm.ac.id

jurnal.ugm.ac.id

  • Kata penghulu (Sunda: pangulu, Jawa: pengulu, Madura: pangoloh, Melayu: penghulu) berasal dari kata hulu yang berarti orang yang mengepalai. Namun, lama-kelamaan penghulu berarti seseorang yang ahli dalam agama Islam (Pijper 1984, hlm. 67). Pada waktu itu, penghulu merupakan jabatan tertinggi dalam bidang keagamaan (Darban 2004, hlm. 30–31). Apabila dibandingkan dengan penghulu yang ada di daerah-daerah, penghulu istana dipandang sebagai penghulu ageng dalam struktur kepenghuluan. Selain berfungsi sebagai penasihat dewan daerah, tugas dan wewenang penghulu meliputi berbagai macam urusan keagamaan secara umum, yaitu pernikahan, perolehan nafkah, gugatan cerai, rujuk, wasiat/warisan, hibah, dan sebagainya (Albiladiyah 2006, hlm. 13–14). Tugas penghulu yang berkenaan dengan Kesultanan Yogyakarta meliputi upacara keagamaan keraton, pernikahan keluarga sultan, penasihat sultan, serta mengurusi tempat ibadah atau makam (Ismail 1997, hlm. 65–82). Penghulu membawahi ketib, modin, barjama'ah, dan merbot. Pejabat dalam organisasi Masjid Agung Yogyakarta ini terdiri atas orang-orang yang ahli dalam agama Islam (Hamzah, dkk 2007, hlm. 5). Pijper, Guillaume Frédéric (1984). Beberapa Studi tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900–1950. Jakarta: Universitas Indonesia Press.  Darban, Ahmad Adaby (Februari 2004). "Ulama Jawa dalam Perspektif Sejarah". Jurnal Humaniora. 16 (1). ISSN 2302-9269.  Albiladiyah, Samrotul Ilmi (Juni 2006). "Sekilas tentang Pathok Nagara". Jurnal Jantra. 1 (1). ISSN 1907-9605.  Ismail, Ibnu Qoyim (1997). Kiai Penghulu Jawa: Peranannya di Masa Kolonial. Jakarta: Gema Insani Press. ISBN 978-979-5614-52-4.  Hamzah, Slamet, dkk (2007). Masjid Bersejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 

umma.id

unismuh.ac.id

library.unismuh.ac.id

web.archive.org

worldcat.org