Mukjizat Muhammad (Indonesian Wikipedia)

Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Mukjizat Muhammad" in Indonesian language version.

refsWebsite
Global rank Indonesian rank
1st place
1st place
549th place
368th place
3,751st place
318th place
low place
low place
9,597th place
119th place
9th place
21st place
792nd place
8th place
6th place
2nd place
482nd place
171st place
low place
3,190th place
low place
low place

archive.org

filsafatislam.net

  • [1]Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Prophethood for Teens, Bukti (11c): Mukjizat Muhammad . Seorang bayi berumur satu hari ditanya oleh Muhammad., “Siapakah saya?” dan dia menjawab, “Engkau adalah nabi Allah.” Sejak saat itu, dia dapat berbicara. (Diriwayatkan oleh Khatib).
  • [2]Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Prophethood for Teens, Bukti (11c): Mukjizat Muhammad . Seorang penyembah berhala wanita, yang sering mencaci maki Muhammad, bertemuMuhammad. dengan bayi berumur dua tahun di pundaknya. Bayi tersebut memberi salam kepadanya, mengejutkan ibunya yang penyembah berhala. Ketika ditanya, bayi tersebut menjawab bahwa dia telah diberitahu oleh Tuhan segala alam tentang Muhammad.
  • [3]Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. Prophethood for Teens, Bukti (11c): Mukjizat Muhammad . Suatu hari seorang Arab berkata, “Siapa ini?” Muhammad, jawab mereka. “Demi Latta dan ‘Uzza,” Jawab orang tersebut, “Kau adalah musuh terbesarku, dan agar kaumku tidak menyebutku lamban, kubunuh kau.” “Berimanlah,” kataMuhammad. Orang Arab tersebut melempar kadal hijau dari lengan bajunya, dan berkata, “Saya tidak akan beriman sampai kadal ini beriman.” Tiba-tiba kadal itu dalam bahasa Arab yang elok berseru, “Wahai hiasan dari semua yang akan dikumpulkan pada hari pembalasan, kau akan memimpin orang-orang yang ikhlas ke surga.” “kepada siapa kamu menyembah?” kataMuhammad. Kadal tersebut menjawab, “kepada Tuhan yang menguasai melebihi segala, Yang Maha Tahu, dan telah menjadikan api sebagai alat penghukumnya.” “Siapa saya?” Muhammad melanjutkan. Kadal tersebut menjawab, “Engkau adalah utusan Tuhan semesta alam, dan penutup para nabi. Bahagialah orang yang mengenalmu, dan tiada harapan orang yang mengingkarimu. “Tidak ada bukti yang lebih jelas daripada ini,” Kata orang Arab tersebut, “dan walaupun saya datang ke sini menganggapmu musuh terbesarku, saya sekarang mencintaimu lebih dari hidupku, ayahku, atau ibu. Kemudian dia mengulangi syahadatnya, menjadi Muslim, dan kembali ke Bani Salim, asalnya, kemudian lebih membawa seribu orang lebih untuk memeluk Islam.

google.co.id

books.google.co.id

  • Mukjizat nabiku Muhammad, hal.29. By Muhammad Ash-Shayyim.
  • Benarkah Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani Sekelompok sahabat nabi melewati tenda Ummu Ma’bad di padang pasir, dan berusaha membeli daging dan kurma darinya, tetapi wanita itu sama sekali tidak mempunyai apa-apa untuk dimakan. Lalu nabi menunjuk kepada satu-satunya domba yang sedang berbaring di pojok, dan bertanya: “Apakah ia mempunyai susu?” Dia berkata: Ia terlalu lemah.” Nabi bertanya: “Apakah Engkau mengizinkan saya untuk memerah susunya?” Dia berkata: “Engkau yang lebih kusayangi daripada ayah dan ibu, jika saya tahu ia mempunyai susu maka saya pasti telah memerahnya sebelumnya.” Lalu rasulallah memanggil domba itu, dan meletakkan tangannya pada kantung susu domba, dan menyerukan nama Allah, serta berdoa untuk wanita itu dan dombanya. Tiba-tiba domba itu menegakkan kakinya ke arahnya, dan susu mulai mengalir. Nabi meminta sebuah wadah untuk susu itu, dan memerah banyak susu ke dalamnya. Lalu dia memberikannya kepada wanita itu agar diminum hingga kenyang, dan dia memberikannya kepada para sahabatnya sampai perut mereka kenyang, dan dia sendiri minum paling akhir. Setelah mereka memuaskan rasa dahaga, nabi memerah susu sekali lagi sampai wadah itu penuh, dan dia meninggalkannya dan mereka meneruskan perjalanan. Beberapa lama kemudian suami wanita itu, Abu Ma’bad, tiba dengan menuntun beberapa ekor kambing lapar yang rupanya sangat menyedihkan dan yang sumsumnya hampir kering. Ketika dia melihat susu itu, dia terkejut dan bertanya kepadanya: “Dari mana engkau dapatkan susu ini, Ummu Ma’bad? Sebab domba itu telah kering dan tidak ada ternak perah di rumah ini.” Wanita itu berkata: “Benar, tapi seorang pria mulia telah melewati tempat ini dan begini, begitu.” Dia berkata: “Lukiskan penampilannya, Umm Ma’bad!? Wanita itu berkata: “Saya melihat seorang pria yang sangat bersih, dengan wajah cemerlang, dengan sopan santun sempurna. Dia tidak kurus dan tidak botak; lemah lembut dan anggun; matanya hitam legam, dengan bulu mata melengkung, suaranya merdu dan lehernya bersinar, janggutnya tebal, alis matanya melengkung indah. Ketika dia diam, kemuliaan melingkupinya, dan ketika dia berbicara dia tampak berwibawa, dan kecemerlangan cahaya mengelilinginya. Seorang pria yang paling tampak dan bercahaya dari jauh, dan yang paling manis dan lembut hati dari dekat.”

hadits.id

imtiazahmad.com

  • “Historical Events of Makkah” Author by Imtiaz Ahmad M. Sc., M. Phil. (London) Diarsipkan 2009-05-14 di Wayback Machine. Muhammad (ﷺ) menghindar dari Khalid bin Walid menuju tempat yang tidak terdapat air. Dia menemukan sebuah sumur yang masih ada bekas jejak air di dasarnya. Dia masukkan sedikit air ke mulut dia lalu disemburkannya kedalam sumur, lalu dia minta salah seorang sahabat untuk membidikkan anak panah dia ﷺ ke dasar sumur. Para sahabat pun kemudian menyaksikan air memancar dari dasar sumur itu sampai setinggi bibir sumur. Maka rombongan Muslimin pun mengisi penuh tempat-tempat air mereka dan mendirikan salat Dzuhur. Khalid bin Walid berkata kepada pasukannya, “Kita telah menyia-siakan kesempatan emas. Seharusnya tadi kita serang mereka selagi mereka sibuk salat. Kita akan serang mereka di waktu mereka mengerjakan salat berikutnya.” Pada waktu itu Allah (SWT) pun mewahyukan petunjuk-Nya kepada Muslimin perihal tata-cara mendirikan salat sewaktu dalam keadaan bahaya semisal perang. Salat semacam ini disebut Salatul-Khauf.

kemenag.go.id

quran.kemenag.go.id

scribd.com

sunnah.com

tripod.com

teladan98.tripod.com

web.archive.org

youtube.com