Pentakosta Keesaan (Indonesian Wikipedia)

Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Pentakosta Keesaan" in Indonesian language version.

refsWebsite
Global rank Indonesian rank
1st place
1st place
low place
low place
3rd place
6th place
6th place
2nd place
7,885th place
4,082nd place
low place
low place
2nd place
4th place
2,002nd place
2,023rd place
low place
5,016th place
low place
low place
low place
low place
2,591st place
24th place
5th place
7th place
471st place
219th place
8th place
18th place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
1,766th place
1,308th place
70th place
87th place
1,242nd place
1,227th place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
230th place
175th place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
179th place
224th place
1,688th place
516th place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
27th place
81st place
2,736th place
low place
34th place
144th place
low place
low place
low place
low place
low place
low place

1lord1faith.org

5minutesinchurchhistory.com

  • McAllister, Brannon (25 September 2013). "T is for Trinity (and Tertullian)". 5 Minutes in Church History (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 

9marks.org

aap.com.au

  • "No, Easter wasn't named after a Mesopotamian goddess". Australian Associated Press (dalam bahasa Inggris). 23 April 2021. Diakses tanggal 9 January 2022. Ahli sejarah Gereja dan profesor emeritus sejarah di Universitas Massey di Auckland, Peter Lineham, mengemukakan kepada AAP FactCheck: “Hislop cenderung berpikir bahwa jika bunyinya mirip maka pasti ada kaitannya. Itulah logika yang dia pakai. Bukunya memang luar biasa karena penuh dengan khayalan dan omong kosong. Fantastis memang, tetapi sungguh-sungguh keliru penalarannya.” 

acjcii.org

ag.org

aljc.org

apostolic.edu

apostolicarchives.com

apostolicchristianfaith.com

  • Ritchie, Steven (22 October 2016). "The Didache – Can We Trust It?". Apostolic Christian Faith (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 9 Januari 2022. Yang Secara Keliru Disebut “Ajaran Kedua Belas Rasul.” Satu-satunya naskah Didakhe (yang berarti “Ajaran”) yang ada pada kita ditemukan pada tahun 1873 di Konstantnopel (sekarang di Turki). Naskah itu ditandatangani dengan kalimat, “Leon, notaris dan pendosa,” dan memuat tarikh 1056 M. 

apostolictheology.org

archive.org

  • Anderson, Allan (13 May 2004). An Introduction to Pentecostalism: Global Charismatic Christianity (dalam bahasa English). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 47. ISBN 978-0-521-53280-8. Pihak-pihak yang tidak menerima ajaran Durham dan bertahan di kubu 'tiga-tahap' adalah Seymour, Crawford, dan Parham, serta para penilik jemaat Charles H. Mason, A.J. Tomlinson, dan J.H. King, berturut-turut adalah gembala sidang gereja Allah Dalam Kristus, gereja Allah (Cleveland), dan gereja Kekudusan Pentakosta. Tomlinson dan King masing-masing menyuarakan kecaman keras secara tertulis menentang doktrin 'karya tuntas' di dalam terbitan-terbitan berkala mereka, tetapi pada tahun 1914, sekitar 60 persen dari seluruh pengikut aliran Pentakosta di Amerika Utara sudah menganut ajaran Durham. ... Kontroversi 'Karya Tuntas' hanyalah yang pertama dari serangkaian perpecahan yang dialami aliran Pentakosta di Amerika Utara. Bukan hanya perpecahan yang dialami jemaat-jemaat Pentakosta akibat selisih paham seputar pengudusan sebagai suatu pengalaman istimewa, melainkan juga perpecahan yang lebih dalam dan getir akibat selisih paham seputar doktrin Tritunggal pada tahun 1916. ... 'Aliran baru' tersebut merupakan skisma di dalam aliran Pentakosta 'Karya Tuntas' yang mula-mula muncul sebagai ajaran mengatakan bahwa rumusan baptis yang benar adalah kalimat 'dalam nama Yesus' dan kemudian hari berkembang menjadi perselisihan mengenai Tritunggal. Aliran Pentakosta Kekudusan berketetapan untuk putus hubungan dengan aliran Pentakosta 'Karya Tuntas' yang sudah 'sesat'. 
  • Levinson, David (1996). Religion: A Cross-cultural Encyclopedia (dalam bahasa English). Santa Barbara, California: ABC-Clio. hlm. 151. ISBN 978-0-87436-865-9. Jemaat Pentakosta Karya Tuntas mengimani bahwa pertobatan dan pengudusan sebagai satu karya kasih karunia yang sama. Sidang Jemaat Allah yang terbentuk pada tahun 1914 adalah denominasi aliran Pentakosta Karya Tuntas yang pertama. 
  • C. Douglas Weaver The Healer-prophet: William Marrion Branham : a Study of the Prophetic hlm.16 "dibaptis ulang" 'dalam nama Yesus' saja. Suatu gerakan terlahir ketika McAlister, Glenn Cook, dan Frank Ewart mencapai kesepahaman tentang perlunya tindakan baptis ulang. ... rumusan baptis yang baru, mereka terdorong untuk mengembangkan suatu pembenaran teologis untuk hal tersebut."
  • Anderson, Robert (July 1, 1980). Vision of the Disinherited: The Making of American Pentecostalism. Oxford University Press. ISBN 978-1565630000. 
  • Bernard, David (1 September 1988). A Handbook of Basic Doctrines. Word Aflame Press. ISBN 978-0932581372. 
  • Bernard, David (1988). "Only through faith in Jesus Christ". A Handbook of Basic Doctrines. Word Aflame Press. hlm. 31–32. 
  • Bernard, David (1988). "Salvation is through faith". A Handbook of Basic Doctrines. Word Aflame Press. hlm. 31–5. 
  • Bernard, David (1988). "The Baptism of the Holy Ghost: Promise and Command". A Handbook of Basic Doctrines. Word Aflame. hlm. 45–6. 
  • Bernard, David (1988). "Holiness and Christian Living". A Handbook of Basic Doctrines. Word Aflame. hlm. 61–100. 

asitreads.com

bbc.co.uk

  • "BBC - Religions - Christianity: The Trinity". British Broadcasting Corporation (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2021. Diakses tanggal 29 September 2021. 
  • "Pentecostalism". BBC. 2 July 2009. Diakses tanggal 18 Oktober 2021. Gerakan Keesaan kadang-kadang disebut gereja-gereja "Yesus Saja", akan tetapi sebutan ini adalah nama yang agak merendahkan dan sepatutnya dihindari. 

books.google.com

carm.org

  • Slick, Matt (8 Desember 2008). "What is Oneness Pentecostal theology?". Christian Apologetics and Research Ministry (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 
  • Wayne, Luke (7 Januari 2017). "The Trinity before Nicea". Christian Apologetics & Research Ministry (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 9 Januari 2022. 
  • "Must baptism be "in Jesus' name"?". Christian Apologetics & Research Ministry (dalam bahasa Inggris). 8 December 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 9 Januari 2022. 

catholic.com

ccel.org

charismamag.com

christianitytoday.com

  • Gill, Kenneth. "Dividing Over Oneness". Christianity Today (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 
  • "The Servetus Affair". Christianity Today (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 
  • Lang, J. Stephen (1 April 2002). "'Jesus Only' Isn't Enough". ChristianityToday.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 

compuserve.com

ourworld.compuserve.com

  • Bernard, David (1993). "Oneness Believers in Church History". The Oneness of God. Word Aflame Press. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). "The Father is the Holy Ghost". The Oneness of God. Word Aflame Press. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David. "Grace and Faith". The New Birth. Word Aflame Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2009. 
  • Bernard, David. "Speaking in Tongues". The New Birth. Word Aflame Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2021. 
  • Bernard, David (1993). "Oneness Believers In Church History". The Oneness of God. Word Aflame Press. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). "Trinitarianism: Definition and Historical Development". The Oneness of God. Word Aflame Press. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2007. 
  • Bernard, David (1993). The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 10. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). "The Lord God and His Spirit". The Oneness of God. Word Aflame Press. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). "Trinitarianism: An Evaluation". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 287. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. Membicarakan Allah sebagai suatu kemajemukan oknum kian merusak konsep Allah yang Alkitabiah. Apa pun makna kata oknum dalam sejarah Gereja purba, dewasa ini kata tersebut secara definitif berkonotasi kemajemukan individu, kepribadian, pikiran, kehendak, dan tubuh. Malah dalam sejarah Gereja purba pun telah kami tunjukkan bahwa mayoritas umat beriman menganggapnya sebagai suatu penyimpangan dari monoteisme Alkitabiah. 
  • Bernard, David (1993). "Begotten Son or Eternal Son?". The Oneness of God. Word Aflame Press. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 60–61. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). "Jesus is God". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 69–70. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). "Jesus is God". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 63–64. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David (1993). "Trinitarianism: Definition and Historical Development". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 263. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. Tidak dapat dipungkiri bahwa tritungalisme Kristen berkembang selama beberapa abad sesudah Perjanjian Baru ditulis. 
  • Bernard, David (1993). "The Council of Nicea". The Oneness of God. Word Aflame Press. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. 
  • Bernard, David. "Those Who Profess Christ". The New Birth. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2009. 
  • Bernard, David. "The Singular Name". The New Birth. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2009. 
  • Bernard, David (1993). "Father, Son, and Holy Ghost". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 136–137. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. Di dalam nas ini, Yesus mengamanatkan kepada murid-muridnya supaya membaptis “dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.” Meskipun demikian, nas Kitab Suci ini tidak mengajarkan bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga oknum terpisah. Nas ini justru mengajarkan bahwa gelar Bapa, gelar Putra, dan gelar Roh Kudus memiliki satu nama dan oleh karena itu adalah satu wujud. Nas tersebut jelas-jelas mengatakan “dalam nama,” bukan “dalam nama-nama.” ... Yehuwah atau Yahweh adalah nama Allah yang diwahyukan di dalam Perjanjian Lama, tetapi Yesus adalah nama Allah yang diwahyukan di dalam Perjanjian Baru ... Baik Bapa, Putra, maupun Roh Kudus menyifatkan Allah yang satu, jadi frasa di dalam Matius 28:19 semata-mata menyifatkan satu nama dari satu Allah. Perjanjian Lama berjanji bahwa suatu masa kelak Yehuwah akan memiliki satu nama dan bahwa manusia akan mengenal Allah dengan nama yang satu ini (Zakharia 14ː9, Yesaya 52:6). Kita ketahui bahwa nama yang satu itu di dalam Matius 28:19 adalah Yesus, karena Yesus adalah nama Bapa (Yohanes 5:43, Ibrani 1:4), Putra (Matius 1ː21), maupun Roh Kudus (Yohanes 14:26). 
  • Bernard, David (1993). "Father, Son, and Holy Ghost". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 137–138. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. Kisah Para Rasul 22:16 berbunyi “bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!” Di dalam Alkitab Amplifikasi, kalimat tersebut berbunyi “bangunlah, berilah dirimu dibaptis, dan dengan berseru kepada nama-Nya dosa-dosamu disucikan.” Alkitab Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Inggris menggunakan frasa “invoking the name” (menyeru nama itu). Oleh karena itu, ayat Kitab Suci ini menunjukkan bahwa nama Yesus diseru secara lisan pada saat pembaptisan. Yakobus 2:7 berbunyi “bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?” Tatanan kalimatnya dalam bahasa Yunani menunjukkan bahwa nama tersebut diseru atas umat Kristen pada suatu waktu tertentu. Di dalam Alkitab Amplifikasi, kalimat tersebut berbunyi “bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu dikhususkan dan dipanggil [nama Kristus diseru pada waktu pembaptisan]?” (tanda kurung sesuai aslinya). Sebagai contoh dari apa yang dimaksud dengan “dalam nama Yesus”, kita hanya perlu membaca riwayat penyembuhan orang lumpuh pada bab 3 Kisah Para Rasul. Yesus mengajarkan amalan menyeru nama-Nya pada saat mendoakan orang sakit (Markus 16:17–18), dan Petrus mengatakan bahwa orang lumpuh itu disembuhkan dalam nama Yesus (Kisah Para Rasul 4:10). Seperti apa kejadiannya? Petrus memang melisankan kalimat “dalam nama Yesus Kristus” (Kisah Para Rasul 3:6). Nama Yesus yang diseru dengan penuh keimanan itulah yang mendatangkan kesembuhan. Nama Yesus menandakan kuasa atau kewenangan-Nya, tetapi pemakaian nama Yesus sebagai tanda kuasa atau kewenangan-Nya tersebut tidak terlepas dari kenyataan bahwa Petrus secara lisan menyeru nama Yesus demi mendatangkan kesembuhan. 

cooljc.org

culteducation.com

  • Grady, J. (June 1997). "The Other Pentecostals". Cult Education Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 

dallasobserver.com

dioceseofstthomas.org

dividetheword.blog

  • Brickley, Ralph (24 October 2018). "Schisms: Baptism in Jesus Name or…". DivideTheWord.blog (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2021. Diakses tanggal 7 November 2021. Hatta berkenaan dengan pembaptisan, baptislah sebagai berikut: Sesudah pertama-tama mengajarkan semua perkara ini, baptislah kamu ke dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, di dalam air mengalir. Apabila tidak ada pada kamu air yang mengalir, baptislah ke dalam air lain. Jika tidak dapat kamu lakukan di dalam air dingin, lakukanlah di dalam air hangat. Namun apabila kedua-duanya tidak ada pada kamu, tuanglah [air] tiga kali ke atas kepala dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. 

doi.org

equip.org

exchangedlife.com

  • Misalhnya lih. "Exchanged Life Outreach". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juli 2011. Diakses tanggal 20 Mei 2009.  Lih. di bawah judul "Oneness Doctrine;" khotbah ini secara langsung menuduh teolog Dr. David Bernard, Pelaksana Umum Gereja Persatuan Pentakosta, seorang penganjur Pentakostalisme Keesaan yang terkemuka, mengajarkan Arianisme.

historicalblindness.com

ibcperspectives.com

ifphc.org

archives.ifphc.org

jdellisministries.com

jw.org

wol.jw.org

jw.org

kweschn.wordpress.com

lexico.com

ligonier.org

  • "Modalistic Monarchianism". Ligonier Ministries (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 18 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 

loc.gov

lccn.loc.gov

marketfaith.org

mbu.edu

msuu.org

  • "Who Was Michael Servetus?". Michael Servetus Unitarian Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 

namb.net

  • Davis, Tal. "Oneness Pentecostalism". North American Mission Board (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 
  • Lih. Davis, Tal. "Oneness Pentecostalism". North American Mission Board. Diakses tanggal 9 Juni 2011.  sebagai salah satu contoh situs web yang menuding jemaat-jemaat Pentakosta Keesaan sebagai penganut paham legalisme.

newadvent.org

  • "The Blessed Trinity". Catholic Encyclopedia. New Advent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2021. Diakses tanggal 29 September 2021. 
  • "The Didache". Catholic Encyclopedia. New Advent. Diakses tanggal 7 November 2021. Bagian ini (vii-x) dibuka dengan taklimat seputar baptisan, yang harus dilaksanakan "dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus" di dalam air mengalir apabila keadaan memungkinkan, tetapi apabila keadaan tidak memungkinkan, di dalam genangan air dingin atau hangat. 

onenesspentecostal.com

  • Dulle, Jason. "The Dual Nature of Christ". Institute for Biblical Studies. Diakses tanggal 6 November 2021. ...Kodrat-kodrat Yesus tidak pernah berkarya sendiri-sendiri secara terpisah satu dari yang lain. Kedua kodratnya wujud "tanpa pembauran, tanpa perubahan, tanpa pembelahan, tanpa pemisahan; perbedaan kedua kodrat itu sama sekali tidak ditiadakan oleh kemanunggalannya, malah unsur-unsur dari tiap kodrat dilanggengkan...." 
  • Willis, Clinton D. "A Collection of Evidence Against the Traditional Wording of Matthew 28:19". Institute for Biblical Studies. Diakses tanggal 6 Januari 2022. 
  • Arnold, William. "Baptism in Jesus' Name". Institute for Biblical Studies. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  • Arnold III, William. "More On Baptism In Jesus' Name". Institute for Biblical Studies. Diakses tanggal 12 Januari 2022. Yesuslah yang secara langsung mengamanatkan kepada para murid untuk pergi dan membaptis orang, dan mereka pun pergi "mewakili-Nya," atau "dalam nama-Nya." Yesus juga mengutus mereka untuk menyembuhkan orang dan mengerjakan mukjizat-mukjizat. Ketika Petrus menyembuhkan orang di Gerbang Indah dalam nama Yesus, Kitab Suci memberitahukan kepada kita bahwa ia memang benar-benar melisankan kalimat "dalam nama Yesus Kristus" selagi melakukannya (Kisah Para Rasul 3:6). Bahkan umat Kristen berakidah Tritunggal pada saat mendoakan orang sakit pun mengucapkan kalimat "dalam nama Yesus." Mereka sadar sedang melakukannya "mewakili" atau "dalam nama" Kristus. Mengapa pula baptisan harus beda? Yesus mengatakan bahwa bilamana berdoa, haruslah kita memohon kepada Bapa di dalam nama-Nya (Yohanes 14:13; Yohanes 15:16 15:16; Yohanes 16:23 16:23, Yohanes 16:26 26). Itulah sebabnya bilamana berdoa, banyak orang Kristen mengakhirinya dengan berucap "dalam nama Yesus." 

pentecostalsofdadeville.com

reformation21.org

  • Rester, Todd (19 August 2020). "Tertullian's View of the Trinity". reformation21 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 

religionfacts.com

sabda.org

alkitab.sabda.org

  • Bernard, David (1993). "Father, Son, and Holy Ghost". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 136–137. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. Di dalam nas ini, Yesus mengamanatkan kepada murid-muridnya supaya membaptis “dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.” Meskipun demikian, nas Kitab Suci ini tidak mengajarkan bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga oknum terpisah. Nas ini justru mengajarkan bahwa gelar Bapa, gelar Putra, dan gelar Roh Kudus memiliki satu nama dan oleh karena itu adalah satu wujud. Nas tersebut jelas-jelas mengatakan “dalam nama,” bukan “dalam nama-nama.” ... Yehuwah atau Yahweh adalah nama Allah yang diwahyukan di dalam Perjanjian Lama, tetapi Yesus adalah nama Allah yang diwahyukan di dalam Perjanjian Baru ... Baik Bapa, Putra, maupun Roh Kudus menyifatkan Allah yang satu, jadi frasa di dalam Matius 28:19 semata-mata menyifatkan satu nama dari satu Allah. Perjanjian Lama berjanji bahwa suatu masa kelak Yehuwah akan memiliki satu nama dan bahwa manusia akan mengenal Allah dengan nama yang satu ini (Zakharia 14ː9, Yesaya 52:6). Kita ketahui bahwa nama yang satu itu di dalam Matius 28:19 adalah Yesus, karena Yesus adalah nama Bapa (Yohanes 5:43, Ibrani 1:4), Putra (Matius 1ː21), maupun Roh Kudus (Yohanes 14:26). 
  • Bernard, David (1993). "Father, Son, and Holy Ghost". The Oneness of God. Word Aflame Press. hlm. 137–138. ISBN 978-0-912315-12-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2008. Kisah Para Rasul 22:16 berbunyi “bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!” Di dalam Alkitab Amplifikasi, kalimat tersebut berbunyi “bangunlah, berilah dirimu dibaptis, dan dengan berseru kepada nama-Nya dosa-dosamu disucikan.” Alkitab Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Inggris menggunakan frasa “invoking the name” (menyeru nama itu). Oleh karena itu, ayat Kitab Suci ini menunjukkan bahwa nama Yesus diseru secara lisan pada saat pembaptisan. Yakobus 2:7 berbunyi “bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?” Tatanan kalimatnya dalam bahasa Yunani menunjukkan bahwa nama tersebut diseru atas umat Kristen pada suatu waktu tertentu. Di dalam Alkitab Amplifikasi, kalimat tersebut berbunyi “bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu dikhususkan dan dipanggil [nama Kristus diseru pada waktu pembaptisan]?” (tanda kurung sesuai aslinya). Sebagai contoh dari apa yang dimaksud dengan “dalam nama Yesus”, kita hanya perlu membaca riwayat penyembuhan orang lumpuh pada bab 3 Kisah Para Rasul. Yesus mengajarkan amalan menyeru nama-Nya pada saat mendoakan orang sakit (Markus 16:17–18), dan Petrus mengatakan bahwa orang lumpuh itu disembuhkan dalam nama Yesus (Kisah Para Rasul 4:10). Seperti apa kejadiannya? Petrus memang melisankan kalimat “dalam nama Yesus Kristus” (Kisah Para Rasul 3:6). Nama Yesus yang diseru dengan penuh keimanan itulah yang mendatangkan kesembuhan. Nama Yesus menandakan kuasa atau kewenangan-Nya, tetapi pemakaian nama Yesus sebagai tanda kuasa atau kewenangan-Nya tersebut tidak terlepas dari kenyataan bahwa Petrus secara lisan menyeru nama Yesus demi mendatangkan kesembuhan. 
  • Arnold III, William. "More On Baptism In Jesus' Name". Institute for Biblical Studies. Diakses tanggal 12 Januari 2022. Yesuslah yang secara langsung mengamanatkan kepada para murid untuk pergi dan membaptis orang, dan mereka pun pergi "mewakili-Nya," atau "dalam nama-Nya." Yesus juga mengutus mereka untuk menyembuhkan orang dan mengerjakan mukjizat-mukjizat. Ketika Petrus menyembuhkan orang di Gerbang Indah dalam nama Yesus, Kitab Suci memberitahukan kepada kita bahwa ia memang benar-benar melisankan kalimat "dalam nama Yesus Kristus" selagi melakukannya (Kisah Para Rasul 3:6). Bahkan umat Kristen berakidah Tritunggal pada saat mendoakan orang sakit pun mengucapkan kalimat "dalam nama Yesus." Mereka sadar sedang melakukannya "mewakili" atau "dalam nama" Kristus. Mengapa pula baptisan harus beda? Yesus mengatakan bahwa bilamana berdoa, haruslah kita memohon kepada Bapa di dalam nama-Nya (Yohanes 14:13; Yohanes 15:16 15:16; Yohanes 16:23 16:23, Yohanes 16:26 26). Itulah sebabnya bilamana berdoa, banyak orang Kristen mengakhirinya dengan berucap "dalam nama Yesus." 

scriptoriumdaily.com

stanford.edu

plato.stanford.edu

str.org

teliacarriermap.com

thebereans.net

  • "The "Oneness" Heresy Exposed". The Bereans Apologetics Research Ministry (dalam bahasa Inggris). 9 August 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 19 November 2020. 

uchicago.edu

journals.uchicago.edu

upcbaypoint.com

  • "The Truth About One God". United Pentecostal Church of Bay Point. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Agustus 2015. Diakses tanggal 21 Agustus 2015. 

upci.org

  • "About the UPCI". UPCI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2020. Diakses tanggal 16 April 2021. 

washingtonpost.com

web.archive.org

wikisource.org

en.wikisource.org

  • "Didache", Catholic Encyclopedia, 4, diakses tanggal 12 Januari 2022, Naskah itu ditemukan kembali pada tahun 1883 oleh Brienios, Metropolit Ortodoks Yunani Nikomedia, di dalam sebuah kodeks yang darinya, pada tahun 1875, telah ia terbitkan isi lengkap Surat-Surat Santo Klemens. Judul yang tercantum di dalam naskah tersebut adalah Didakhe kiriou dia ton dodeka apostolon etesin, tetapi sebelum judul tersebut tertera tajuk Didakhe ton dodeka apostolon. Di dalam terjemahannya ke dalam bahasa Latin Lama, yakni naskah cc. i-v, yang ditemukan oleh Dr. J. Schlecht pada tahun 1900, tercantum judul yang lebih panjang, tetapi meniadakan frasa "kedua belas" dan memuat rubrik De doctrin' Apostolorum. 

woodbridge.church

  • "The Importance of Acts 2:38". Abundant Life United Pentecostal Church (dalam bahasa Inggris). 21 November 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2021. Diakses tanggal 13 April 2021. 

worldcat.org