Beberapa pendukung pro-pilihan menegaskan bahwa di masa lalu Gereja membedakan antara pengakhiran kehamilan sebelum dan sesudah quickening (suatu tahap kehamilan ketika gerakan janin dapat dirasakan). Mereka berpendapat bahwa Agustinus menerima konsep Pagan Yunani dari Aristoteles mengenai "pemerolehan jiwa yang tertunda", menuliskan bahwa jiwa manusia tidak dapat hidup dalam tubuh yang belum terbentuk. Dikatakan Thomas Aquinas menegaskan bahwa janin belum sepenuhnya hidup hingga tahap quickening.[78] Beberapa akademisi tidak setuju dengan penafsiran mengenai Aquinas dan Agustinus tersebut dengan mengatakan bahwa pernyataan-pernyataan mereka tidak dapat digunakan untuk membenarkan praktik aborsi di masyarakat modern karena keduanya mengutuk praktik ini.[79]