bintang Sakti adalah tanda kehormatan militer tingkat tinggi bagi yang menunjukkan keberanian melampaui panggilan tugas (UU No. 20/2009, hlm. 4, 10, 23). Bintang Mahaputra adalah tanda kehormatan tingkat tinggi bagi orang-orang yang telah membantu pembangunan Indonesia, menjadi ahli dalam bidang tertentu, atau secara luas diakui atas pengorbanan mereka bagi negara (UU No. 20/2009, hlm. 4, 9, 23). Bintang Republik Indonesia adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan bagi warga sipil (Saragih 2012, SBY bestows honors). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. 18 Juni 2009.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. 18 Juni 2009. Saragih, Bagus BT (13 August 2012). "SBY bestows honors to late Cabinet members". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-26. Diakses tanggal 26 August 2012.
webcitation.org
bintang Sakti adalah tanda kehormatan militer tingkat tinggi bagi yang menunjukkan keberanian melampaui panggilan tugas (UU No. 20/2009, hlm. 4, 10, 23). Bintang Mahaputra adalah tanda kehormatan tingkat tinggi bagi orang-orang yang telah membantu pembangunan Indonesia, menjadi ahli dalam bidang tertentu, atau secara luas diakui atas pengorbanan mereka bagi negara (UU No. 20/2009, hlm. 4, 9, 23). Bintang Republik Indonesia adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan bagi warga sipil (Saragih 2012, SBY bestows honors). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. 18 Juni 2009.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. 18 Juni 2009. Saragih, Bagus BT (13 August 2012). "SBY bestows honors to late Cabinet members". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-26. Diakses tanggal 26 August 2012.
Cokrosunaryo tidak memiliki anak (Imran 1980, hlm. 2). Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Ada perdebatan mengenai siapa yang menutup sekolah, apakah Belanda (Sardiman 2008, hlm. 108) atau Jepang (Imran 1980, hlm. 17). Sardiman (2008). Guru Bangsa: Sebuah Biografi Jenderal Sudirman. Yogyakarta: Ombak. ISBN978-979-3472-92-8. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Soeprijadi, seorang tentara PETA yang memimpin pemberontakan terhadap tentara Jepang di Blitar pada Februari 1945, dianggap sudah tewas. Sejarawan Amrin Imran berpendapat bahwa pengangkatan Soeprijadi mungkin adalah cara untuk mengetahui apakah ia masih hidup atau tidak; diperkirakan bahwa ia mungkin akan menghubungi pemerintah di Jakarta untuk mengambil alih jabatan ini jika ia masih hidup (Imran 1983, hlm. 71–72). Sedangkan (Said 1991, hlm. 28) berpendapat bahwa pengangkatan Soeprijadi menunjukkan keraguan Soekarno dalam membangun angkatan perang. Imran, Amrin (1983). Urip Sumohardjo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. OCLC10945069. Said, Salim (1991). Genesis of Power: General Sudirman and the Indonesian Military in Politics, 1945–49. Singapura: Institute of Southeast Asian Studies. ISBN978-981-3035-90-4.
Soedirman pada saat itu hanya memiliki dua tahun pengalaman militer (Adi 2011, hlm. 50) Calon terkemuka lainnya, Oerip, telah menjadi perwira militer sejak Soedirman belum lahir (Imran 1983, hlm. 27). Adi, A. Kresna (2011). Soedirman: Bapak Tentara Indonesia. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo. ISBN978-602-95337-1-2. Imran, Amrin (1983). Urip Sumohardjo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. OCLC10945069.
Sejarawan Richard McMillan menulis pada tahun 2005, berpendapat bahwa mundurnya tentara Sekutu tidak disebabkan oleh serangan, tetapi mandat Inggris untuk memulangkan semua tawanan perang telah selesai (dikutip dalam Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 22). Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
(Said 1991, hlm. 119) menyatakan bahwa surat itu ditulis oleh Hamengkubuwono IX dan diantarkan oleh Suharto, sedangkan (Imran 1980, hlm. 75–80) berpendapat bahwa surat itu dari bawahan sekaligus teman dekat Soedirman, Kolonel Gatot Soebroto. Said, Salim (1991). Genesis of Power: General Sudirman and the Indonesian Military in Politics, 1945–49. Singapura: Institute of Southeast Asian Studies. ISBN978-981-3035-90-4. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 1. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 3. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 4. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 10. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 15. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 17. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 20. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 21–22. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 36. Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Imran 1983, hlm. 71–72. Imran, Amrin (1983). Urip Sumohardjo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. OCLC10945069.
Imran 1980, hlm. 28. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 30. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1983, hlm. 74–79. Imran, Amrin (1983). Urip Sumohardjo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. OCLC10945069.
Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 20. Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Imran 1980, hlm. 32. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 22. Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Imran 1983, hlm. 80–81. Imran, Amrin (1983). Urip Sumohardjo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. OCLC10945069.
Imran 1980, hlm. 35. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1983, hlm. 82–84. Imran, Amrin (1983). Urip Sumohardjo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. OCLC10945069.
Imran 1980, hlm. 38–40. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 42–45. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 24. Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 25. Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Imran 1980, hlm. 57. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 58. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 61. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 62. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 64. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 28. Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Imran 1980, hlm. 65. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 74. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 75–80. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Setiadi & Yuliawati 2012, hlm. 47. Setiadi, Purwanto; Yuliawati (2012). "Sudirman: A Soldier's Story". Tempo English. Jakarta: Arsa Raya Perdana (1312): 14–51. ISSN1411-6065.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Imran 1980, hlm. 82–83. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 84. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 83. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.
Imran 1980, hlm. 86. Imran, Amrin (1980). Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jakarta: Mutiara. OCLC220643587.