Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Stefanus" in Indonesian language version.
.... Gerbang Santo Stefanus (disebut pula Gerbang Singa dan Bab Siti Maryam). Gerbang ini dinamai demikian karena adanya kepercayaan turun-temurun bahwa Diakon Stefanus, Sang Syahid Perdana, dirajam di tempat itu. Pada permulaan abad ke-20, Kebatrikan Ortodoks Yunani mendirikan sebuah gereja untuk mengenang Sang Protomartir di atas lahan milik kebatrikan di sebelah depan gerbang itu, sebagai suatu upaya untuk mengabadikan kepercayaan turun-temurun mengenai situs itu, yang semakin dilupakan setelah pembangunan gereja dan biara Dominikan di situs gereja Santo Stefanus yang didirikan Eudokia di sebelah utara Gerbang Damsyik. Para tukang bangunan Yunani bahkan melangkah lebih jauh lagi dengan mengklaim bahwa mereka telah menemukan pecahan ambang pintu berukir doa kepada Santo Stefanus tatkala melakukan penggalian untuk pembuatan fondasi gereja baru itu, akan tetapi klaim tukang-tukang bangunan yang diterima oleh Macalister dan Vailhé itu serta-merta dimentahkan oleh Vincent, yang mampu membuktikan bahwa ambang pintu itu sesungguhnya berasal dari Bersyeba. Vincent dan Abel bersikukuh bahwa kepercayaan turun-temurun tentang dirajamnya Stefanus di gerbang timur Yerusalem tidak lebih tua dari abad ke-12, sementara kepercayaan turun-temurun mengenai gerbang utara jauh lebih tua. .... J. Milik .... berpendapat bahwa semua batu nisan yang ditemukan di daerah itu berasal dari kawasan pemakaman Probatika.
Para pemandu setempat hanya memindahkan ke Lembah Kidron tempat-tempat suci tertentu, terutama gereja Santo Stefanus, yang pada kenyataannya terletak di sebelah utara kota, dan usaha pun berjalan sebagaimana sebelumnya.