Disebut sebagai A Prior Epistle of Paul to the Corinthians[1]Diarsipkan 2012-12-25 di Wayback Machine. atau Paul’s previous Corinthian letter.[2], kemungkinan juga "Surat Ketiga kepada jemaat di Korintus".
Disebut sebagai A Prior Epistle of Paul to the Corinthians[1]Diarsipkan 2012-12-25 di Wayback Machine. atau Paul’s previous Corinthian letter.[2], kemungkinan juga "Surat Ketiga kepada jemaat di Korintus".
Joseph Barber Lightfoot dalam karyanya Commentary on the Epistle to the Galatians menulis: "Pada titik ini [Galatia 6:11] sang rasul mengambil alih pena dari juru tulisnya, dan menulis paragraf penutup dengan tangannya sendiri. Sejak waktu itu, ketika mulai muncul surat-surat yang dipalsukan menggunakan namanya (2 Tesalonika 2:2; 2 Tesalonika 3:17), tampaknya merupakan kebiasaannya untuk menutup surat-surat dengan beberapa kata tulisan tangannya sendiri, sebagai penangkalan upaya pemalsuan semacam itu ... Dalam hal ini ia menulis seluruh alinea, memuat ringkasan ajaran-ajaran penting surat itu dengan kalimat-kalimat yang tegas, bersemangat, dan terputus-putus. Ia juga menulisnya dengan huruf-huruf berukuran besar dan tebal (bahasa Yunani pelikois grammasin), sehingga tulisan tangannya mencerminkan energi dan kebulatan tekad jiwanya."
"Meskipun [Surat] Ibrani hampir pasti tidak ditulis oleh Paulus, [kitab itu] merupakan bagian kumpulan Surat-surat Paulus 'sejak permulaan pembuatan naskah-naskah kuno yang ada sampai sekarang'." (Wallace, Daniel B. Hebrews: Introduction, Argument, and Outline).
Disebut sebagai A Prior Epistle of Paul to the Corinthians[1]Diarsipkan 2012-12-25 di Wayback Machine. atau Paul’s previous Corinthian letter.[2], kemungkinan juga "Surat Ketiga kepada jemaat di Korintus".