Zaman Klasik (Indonesian Wikipedia)

Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Zaman Klasik" in Indonesian language version.

refsWebsite
Global rank Indonesian rank
low place
low place
3rd place
6th place
1st place
1st place
6th place
2nd place
1,505th place
2,409th place
1,306th place
1,231st place
216th place
153rd place

about.com

ancienthistory.about.com

archive.org

books.google.com

britishmuseum.org

ucl.ac.uk

web.archive.org

wikipedia.org

de.wikipedia.org

  • Helga von Heintze [de]: Römische Kunst (Seni Rupa Romawi). Dalam: Walter-Herwig Schuchhardt (1960): Bildende Kunst I (Archäologie) (Visual arts I – archaeology). Das Fischer Lexikon [de]. S. Fischer Verlag. Hlm. 192. "Bestimmend blieb (...) der italisch-römische Geist, der sich der entlehnten Formen nur bediente. (...) Ohne [die] Begegnung [mit der griechischen Formenwelt, author's note] hätte der italisch-römische Geist sich wohl kaum in künstlerischen Schöpfungen ausdrücken können und wäre nicht über die Ansätze, die wir in den Kanopen von Chiusi (...), der kapitolinischen Wölfin (...), dem Krieger von Capestrano (...) erhalten haben, hinausgekommen. Auch die gleichermaßen realistische wie unkünstlerische Auffassung der Porträts im 2. und 1. J[ahr]h[undert] v[or] Chr[istus] konnte sich nur unter dem Einfluß griechischer Formen ändern." ("Faktor penentunya tetap saja semangat Romawi-Italik, yang hanya memanfaatkan bentuk-bentuk pinjaman. (...) Tanpa perjumpaan dengan [khazanah bentuk-bentuk Yunani], semangat Romawi-Italik mustahil mampu mengungkapkan dirinya melalui karya-karya seni rupa, dan mustahil melangkah lebih jauh dari bentuk-bentuk tahap awal yang terlestarikan dalam tempayan-tempayan bertutup dari Chiusi, patung Serigala Kapitolina, dan arca Pejuang Capestrano. Demikian pula konsepsi dan produksi yang realistis dan inartistik dari potret-potret pada abad kedua dan abad pertama pra-Masehi hanya dapat mengalami perubahan berkat pengaruh bentuk-bentuk Yunani.")
  • Veit Valentin: Weltgeschichte – Völker, Männer, Ideen (Sejarah dunia – bangsa-bangsa, tokoh-tokoh, gagasan-gagasan). Allert de Lange [de], Amsterdam 1939, hlm. 113. "Es ist ein merkwürdiges Schauspiel – dieser Kampf eines bewussten Römertums gegen die geriebene Gewandtheit des Hellenismus: der römische Geschmack wehrt sich und verbohrt sich trotzig in sich selbst, aber es fällt ihm nicht genug ein, er kann nicht über seine Grenzen weg; was die Griechen bieten, hat soviel Reiz und Bequemlichkeit. In der bildenden Kunst und in der Philosophie gab das Römertum zuerst den Kampf um seine Selbständigkeit auf – Bilden um des Bildes willen, Forschen und Grübeln, theoretische Wahrheitssuche und Spekulation lagen ihm durchaus nicht." ("Usaha kesadaran Romawi yang ulet melawan kecerdasan Helenisme yang lihai merupakan suatu tontonan yang ganjil. Cita rasa Romawi menyiapkan resistensi, dengan keras kepala menggilai diri sendiri, tetapi tidak cukup tertanam di dalam benaknya, ia tak kuasa mengatasi batasan-batasannya; ada terlalu banyak pesona dan terlalu banyak kenyamanan dalam apa yang disuguhkan bangsa Yunani. Di bidang seni rupa dan filsafatlah Romanisme pertama-tama meninggalkan perjuangannya mencapai kemandirian – merupa semata-mata demi rupa itu sendiri, tafakur dan menyelidik, spekulasi teoretis, serta memburu kebenaran sama sekali bukanlah minatnya.")