Sepuluh Hukum dalam teologi Katolik (Malay Wikipedia)

Analysis of information sources in references of the Wikipedia article "Sepuluh Hukum dalam teologi Katolik" in Malay language version.

refsWebsite
Global rank Malay rank
281st place
480th place
low place
5,903rd place
1st place
1st place
826th place
2,812th place
low place
low place
5,051st place
2,378th place
low place
low place
low place
low place
low place
low place
152nd place
724th place
9,025th place
low place
12th place
84th place
241st place
643rd place
low place
low place
8th place
33rd place
7th place
44th place
92nd place
356th place
low place
low place
low place
low place
3,226th place
2,290th place

arlingtondiocese.org

bbc.co.uk

news.bbc.co.uk

dhspriory.org

ewtn.com

firstthings.com

foxnews.com

foxforum.blogs.foxnews.com

imankatolik.or.id

kofc.org

madisoncatholicherald.org

npr.org

nytimes.com

oremus.org

bible.oremus.org

pewsitter.com

theguardian.com

timesonline.co.uk

usccb.org

vatican.va

vincenter.org

web.archive.org

wikipedia.org

en.wikipedia.org

  • (Inggeris) Faithful Citizenship, A Catholic Call to Political Responsibility, United States Conference of Catholic Bishops, 2003, diarkibkan daripada yang asal pada 2008-12-04, dicapai pada 28 November 2008 Unknown parameter |deadurl= ignored (bantuan)
  • (Inggeris) Dern, Charles D. (2008), Catholic Politicians Don’t Understand Biology or Theology, PewSitter.com, diarkibkan daripada yang asal pada 2009-02-11, dicapai pada 7 May 2009 Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)
  • Beberapa pendukung pro-pilihan menegaskan bahwa di masa lalu Gereja membedakan antara pengakhiran kehamilan sebelum dan sesudah quickening (suatu tahap kehamilan ketika gerakan janin dapat dirasakan). Mereka berpendapat bahwa Agustinus menerima konsep Pagan Yunani dari Aristoteles mengenai "pemerolehan jiwa yang tertunda", menuliskan bahwa jiwa manusia tidak dapat hidup dalam tubuh yang belum terbentuk. Dikatakan Thomas Aquinas menegaskan bahwa janin belum sepenuhnya hidup hingga tahap quickening.[102] Beberapa akademisi tidak setuju dengan penafsiran mengenai Aquinas dan Agustinus tersebut dengan mengatakan bahwa pernyataan-pernyataan mereka tidak dapat digunakan untuk membenarkan praktik aborsi di masyarakat modern karena keduanya mengutuk praktik ini.[103]
  • Paragraph 3, Rerum novarum.
  • (Inggeris) Pope John Paul II (8 October 1980), Interpreting the Concept of Concupiscence, L'Osservatore Romano (retrieved from EWTN), diarkibkan daripada yang asal pada 2019-07-05, dicapai pada 2016-03-10 Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)